SRAGEN UPDATE – Puasa Ramadhan hukumnya wajin bagi umat islam. Selama satu bulan penuh umat islam diharuskan untuk menjalankan rukun islam yang ketiga tersebut.
Namun dalam pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan tak dapat dipungkiri adanya beberapa halangan yang menyebabkan tidak bisa menjalankannya.
Mulai dari orang yang sakit, dalam perjalanan jauh, lansia, perempuan sedang datang bulan, ibu hamil atau menyusui diperbolehkan untuk tidak berpuasa di bulan Ramadhan.
Perlu diingat jika berhalangan untuk melaksanakan puasa, maka kita berkewajiban untuk menggantinya. Itulah yang dinamakan Puasa Qadha. Ketentuan hukum puasa Qadha adalah wajib, sehingga harus dilaksanakan bagi siapa pun yang meninggalkan puasa Ramadhan.
Baca Juga: Senjata Nuklir VS Batu, Demonstran AS Menilai Ketidakadilan dalam Konflik Israel-Palestina
Kita harus mengingat jumlah puasa yang ditinggalkan di bulan Ramadhan dan menggantinya dengan puasa qadha sesuai dengan jumlah tersebut.
Ketentuan puasa Qadha telah dijelaskan dalam QS Al-Baqarah ayat 181, yaitu
اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Artinya: