Jadi Tuan Rumah G20 2022, Apa Pengaruhnya untuk Indonesia?

- 25 Februari 2022, 14:00 WIB
Jadi Tuan Rumah G20 2022, Apa Pengaruhnya untuk Indonesia?
Jadi Tuan Rumah G20 2022, Apa Pengaruhnya untuk Indonesia? /Medina Sylvia Riyanto/indonesiainhavana

SRAGEN UPDATE - Indonesia secara resmi menjadi tuan rumah G20 2022 dan ini adalah pertama kalinya bagi tanah air dalam menyelenggarakan acara internasional itu.

Tetapi sebelum mengenal ke dalam Indonesia, tentu kamu harus tahu apa itu makna dari G20 2022.

Dikutip dari akun YouTube Context ID, berikut ini makna dari G20 2022 sampai dengan pengaruhnya bagi Indonesia.

Baca Juga: Inilah Kegiatan BTS Selama Liburan Panjang, Ada yang Menambah Massa Otot dan Memberi Kejutan Gaya Rambut Baru

G20 adalah sebuah forum kerja sama yang dilakukan oleh 19 negara di Uni Eropa, biasanya beberapa negara ini akan berfokus kepada 60 persen populasi dunia.

Selain itu, 75 persen perdagangan global dan 80 persen pdb dunia dan resmi dibuat sejak tahun 1999.

Salah satu tujuan dari G20 atau Group of 20 ini ditujukan untuk menstabilkan keuangan internasional saat dunia sedang ada pada krisis global.

Baca Juga: Robert Pattinson Testimoni Momen Tak Terlupakan dan Tak Sesuai Ekspektasi Saat Syuting The Batman

Saat itu krisis keuangan global terjadi pada tahun 1997 - 1999, awalnya forum ini hanya dihadiri oleh menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari 7 negara.

7 negara itu adalah Jepang, Prancis, Inggris, Amerika, Jerman, Kanada dan Italia lalu mereka mulai disebut sebagai G7.

Sampai akhirnya beberapa negara baru ikut bergabung dan mengubah namanya menjadi G20 dan itu artinya sudah ada sekitar 20 negara yang bergabung ke dalam forum tersebut.

Baca Juga: Prediksi Liga Inggris Southampton vs Norwich City: Skor, Susunan Pemain, Head to Head dan History Laga

Lalu 9 tahun kemudian, G20 diadakan di Amerika Serikat dan sudah menjadi pertemuan rutin setiap tahunnya di negara yang berbeda - beda.

Tetapi G20 ini tidak menggunakan sekretariat permanen melainkan menggunakan sistem presidensi.

Biasanya sistem presidensi ini akan ditetapkan secara konsensus sesuai dengan sistem rotasi di masing - masing kawasan.

Baca Juga: Seminggu Terakhir Bulan Rajab 1443 H 2022, Berikut Doa Pagi dan Sore Agar Allah Haramkan Api Neraka

Sedangkan untuk presidensi G20 2022 resmi diambil alih oleh Indonesia dan mengambil tema "Pulih Bersama Pulih Lebih Kuat".

Momen ini merupakan momen yang harus dimanfaatkan oleh Indonesia sebagai status pengakuan terhadap G20 2022.

Perlu diketahui Indonesia merupakan salah satu negara dengan perekonomian terbesar dan secara tidak langsung Indonesia bisa memperesentasikan negara berkembang lainnya.

Hal ini juga harus dimanfaatkan oleh Indonesia untuk menunjukkan kepemimpinan Indonesia dalam melakukan pemulihan ekonomi global.

Tak hanya sebagai negara dengan perekonomian terbesar, Indonesia juga merupakan negara ASEAN satu - satunya yang tergabung di dalam G20 2022.

Kehadiran G20 2022 bisa dirasakan pada saat krisis sedang terjadi, solusinya bisa dengan melakukan pertukaran informasi mengenai pajak.

Alhasil sekitar 139 negara sudah terbantu dengan adanya G20 2022 ini untuk menghindari pajak yang beredar.

Bisa dikatakan G20 2022 hanya berfokus kepada isu ekonomi saja, tetapi mulai menyebar ke isu internasional, perdagangan, pembangunan, kemanusiaan, iklim dan lainnya.

Salah satunya G20 2022 kini mulai memiliki komitmen untuk mendukung Perjanjian Paris dan Agenda Pembangunan Berkelanjutan untuk menyelesaikan perubahan iklim yang terjadi.

Ada pula berbagai solusi dalam menangani pandemi yang dilakukan seperti penagguhan pembayaran hutang luar negeri, injeksi biaya penanganan covid-19.

Lalu ada juga mengenai pengurangan bea untuk produk kesehatan, sebagai pemegang negara presidensi G20 2022 tentu Indonesia bisa melakukan berbagai diskusi.

Hal ini tentu masih berkaitan dengan kepentingan negara berkembang yang seringkali teracuhkan, contohnya pada RRT di tahun 2016.

RRT mendukung upaya Industrialisasi di Afrika dan beberapa negara berkembang yang lainnya.

Akhir dari G20 2016 ini adalah kehadiran acara "Presidensi G20 Leader Summit" dan untuk mencapainya terbagi dua yaitu jalur keuangan dan jalur sherpa.

Pada jalur keuangan biasanya akan membahas isu fiskal dan moneter lalu pada jalur sherpa akan dilakukan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Luar Negeri.

Sedangkan untuk jalur sherpa yang dibahas pun semakin luas, mulai dari pembangunan, perubahan iklim, perdagangan, geopolitik, kemanusiaan, antikorupsi, bidang energi dan lainnya.

Bisa dikatakan kalau pertemuan G20 2022 nanti akan membahas 3 isu penting yaitu fasilitas kesehatan global, transformasi digital dan transisi energi berkelanjutan.

Pertama, akan berfokus kepada kesetaraan kesehatan global untuk memberikan persiapan kepada dunia jika suatu saat terjadi pandemi.

Kedua, transformasi digital ini akan membahas tentang digitalisasi masif serta proses pengembangannya dalam dunia ekonomi.

Dalam hal ini, Indonesia memiliki tugas berat dalam melakukan presidensi ini, salah satu masalah terbesar di ASEAN dan negara berkembang lainnya adalah kemiskinan.

Pada dasarnya Indonesia sendiri merupakan negara miskin kedua setelah India, tentu kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Indonesia.

Sedangkan forum G20 2022 akan diselenggarakan di Bali, Indonesia.

***

Editor: Medina Sylvia Riyanto

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah