Youtuber Gita Savitri Memutuskan Memilih Gaya Hidup Childfree: Begini Tanggapan Ahli

18 Agustus 2021, 06:48 WIB
Ilustrasi bayi, Gita Savitri dan Childfree /Pixabay

SRAGEN UPDATE- Youtuber Gita Savitri tengah menjadi perbicangan warganet. Diketahui bahwa Gita dan suami (Paul Andre Partohap) sepakat untuk memilih gaya hidup childfree.

Seperti diketahui, childfree adalah keputusan untuk tidak mempunyai anak. Childfree mengalami tren peningkatan baik di Indonesia maupun di luar negeri.

Childfree biasanya dilakukan dengan berbagai alasan; faktor ekonomi, sosial yang dapat melatarbelakangi pasangan dalam memilih keputusan tersebut.

Dalam kesempatan Q&A di Instagram pribadinya, Gita mendapat pertanyaan dari salah satu netizen bagaimana pendapatnya jika suatu saat dikaruniai anak

“Kak kalo seandainya tiba-tiba dikaruniai anak gimana perasaanya?" tanya netizen dalam momen Q&A tersebut.

Pertanyaan tersebut ditanggapi dengan tegas oleh Gita.

Baca Juga: Begini Sosok Gita Putri, Perempuan yang Tegas Sesalkan Ledekan Kaesang ke Netizen Berupa Meme di Twitter

“Di kamus idup gue,’ tiba-tiba dikasih’ is very unlikely (sangat tidak mungkin),” jawabnya dalam Instagram Story Gita.

Sebelumnya, Gita dan Paul sudah pernah membahas mengenai keputusan mereka untuk tidak mempunyai anak dalam unggahan video YouTube tahun 2020.

Pasangan ini berpendapat bahwa memiliki anak adalah tanggung jawab yang besar. Jika kemudian anak hanya menjadi beban, sebaiknya pikirkan sebelum memilikinya.

Ulasan Childfree Menurut Ahli

Tanggapan kontra terhadap keputusan childfree adalah hal wajar.

Dr. Tri Rejeki Andayani, S.Psi.,M.SI., Psikolog Sosial dari Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menanggapi tentang budaya tersebut.

Menurutnya, salah satu pihak yang perlu dilibatkan dalam pengambilan keputusan childfree ialah keluarga besar.

Baca Juga: Kenali 4 Ciri Toxic Parenting, Penting dalam Pendidikan Anak

Pada prinsipnya, pernikahan tidak hanya melibatkan dua orang saja tetapi juga keluarga besar.

“Sebab orang tua dari pasangan suami istri itu tentu memiliki harapan pada pernikahan anak-anaknya. Salah satunya harapan memiliki cucu sebagai penerus keturunan,” ungkapnya dalam siaran pers UNS.

Dr. Tri mengatakan alasan yang mungkin diambil pasangan untuk memilih gaya hidup childfree adalah ketidakyakinan mereka dalam merawat dan mengasuh anak .

Oleh karena itu diperlukan pembekalan pra pernikahan yaitu dengan membangun parenting self-efficasy pada keduanya.

“Sehingga calon ayah dan ibu memiliki keyakinan diri terhadap kompetensinya dalam merawat dan memberikan pengasuhan pada anak secara positif. Hal ini akan berpengaruh pada perilaku pengasuhnya dan menunjang tumbuh kembang anak secara optimal,”pungkasnya.***

 

 

Editor: Ayu Ningrum Asiyah

Sumber: instagram @gita savitri

Tags

Terkini

Terpopuler