SRAGEN UPDATE — Pada tanggal 10 Februari 2024, netizen Korea dikejutkan dengan munculnya kembali sebuah laporan lama dari media Korea Utara yang mengkritik perlakuan terhadap grup idola Korea Selatan seperti BTS dan BLACKPINK.
Laporan ini pertama kali diterbitkan oleh media Korea Utara Arirang Meahri pada tahun 2021, dan kembali menarik perhatian netizen Korea karena klaim-kalim yang sangat keterlaluan.
Laporan tersebut mengklaim bahwa BTS dan BLACKPINK diperlakukan seperti “budak” oleh perusahaan manajemen mereka di Korea Selatan.
BTS dan BLACKPINK dituduh menjadi sasaran eksploitasi dan penganiayaan, dengan memberikan gambaran yang menyimpang tentang realitas yang dihadapi oleh para artis terkenal secara internasional.
Netizen Korea bereaksi dengan tidak percaya terhadap klaim tersebut, menyuarakan keraguan dan cemoohan atas klaim yang dianggap keterlaluan tersebut.
Baca Juga: Chansung 2PM Menjadi Pemeran Utama dalam Drama Jepang yang Berjudul ‘Pure Coffee Connection’
Beberapa netizen menunjukkan ketidakpercayaan mereka dengan menyuarakan komentar-komentar seperti, “Budak macam apa yang menghasilkan ratusan dan miliaran dolar?” dan “Bukankah ‘artis budak’ hanya ada di Korea Utara?”
Netizen juga menyoroti ironi dalam klaim tersebut, dengan beberapa menyindir bahwa jika BTS dan BLACKPINK adalah “budak”, maka mereka adalah “budak” yang menghasilkan kekayaan yang luar biasa.
Komentar-komentar seperti, “Saya pikir gabungan kekayaan BTS dan BLACKPINK mungkin lebih besar dari PDB Korea Utara secara keseluruhan,” menunjukkan betapa tidak masuk akalnya klaim tersebut.
Selain itu, netizen juga mengejek klaim Korea Utara dengan humor, dengan mengatakan hal-hal seperti, “Jika mereka budak, apakah aku… apakah aku hewan ternak?” dan “BTS dan BLACKPINK pasti juga terkenal di Korea Utara haha.”
Komentar-komentar lucu ini menunjukkan sikap tidak serius terhadap klaim yang sangat tidak masuk akal tersebut.
Selain cemoohan dan sindiran, beberapa netizen juga mengamati bahwa klaim ini mungkin merupakan bagian dari upaya propaganda dari Korea Utara.
Mereka menyadari betapa besar dampak dan pengaruh K-pop, terutama BTS dan BLACKPINK, sehingga pemerintah Korea Utara mungkin mencoba untuk mengarang kebohongan untuk kepentingan propaganda mereka.
Secara keseluruhan, reaksi netizen Korea terhadap klaim keterlaluan Korea Utara tentang BTS dan BLACKPINK mencerminkan ketidakpercayaan, cemoohan, dan pengertian akan betapa tidak masuk akalnya klaim tersebut.
Ini juga menunjukkan betapa luasnya pengaruh dan popularitas BTS dan BLACKPINK, bahkan di luar Korea Selatan dan di tengah klaim propaganda yang tidak masuk akal.***