Pasangan ini berpendapat bahwa memiliki anak adalah tanggung jawab yang besar. Jika kemudian anak hanya menjadi beban, sebaiknya pikirkan sebelum memilikinya.
Ulasan Childfree Menurut Ahli
Tanggapan kontra terhadap keputusan childfree adalah hal wajar.
Dr. Tri Rejeki Andayani, S.Psi.,M.SI., Psikolog Sosial dari Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menanggapi tentang budaya tersebut.
Menurutnya, salah satu pihak yang perlu dilibatkan dalam pengambilan keputusan childfree ialah keluarga besar.
Baca Juga: Kenali 4 Ciri Toxic Parenting, Penting dalam Pendidikan Anak
Pada prinsipnya, pernikahan tidak hanya melibatkan dua orang saja tetapi juga keluarga besar.
“Sebab orang tua dari pasangan suami istri itu tentu memiliki harapan pada pernikahan anak-anaknya. Salah satunya harapan memiliki cucu sebagai penerus keturunan,” ungkapnya dalam siaran pers UNS.
Dr. Tri mengatakan alasan yang mungkin diambil pasangan untuk memilih gaya hidup childfree adalah ketidakyakinan mereka dalam merawat dan mengasuh anak .
Oleh karena itu diperlukan pembekalan pra pernikahan yaitu dengan membangun parenting self-efficasy pada keduanya.