Network
SRAGEN UPDATE - Sebuah video TikTok menjadi viral setelah penggemar K-Pop menyadari bahwa hadiah yang diberikan sang ibu di toko barang bekas di Filipina adalah piala asli dari MAMA Awards.
Piala MAMA Awards tersebut pernah diberikan untuk B.A.P, sebuah grup K-Pop generasi ketiga yang populer.
Banyak fans mempertanyakan bagaimana piala penghargaan tersebut berakhir di pasar.
Tidak sedikit penggemar yang menyalahkan mantan perusahaan B.A.P bernaung yang dinilai korup, TS Entertainment.
Baca Juga: VIU Umumkan Taxi Driver 2 Episode 6 Terjadi Penundaan Tayang, Cek Jadwal Terbarunya di Sini!
B.A.P memulai debutnya pada tahun 2012 dan segera menarik perhatian penggemar dengan suara mereka yang bagus, penampilan yang kuat, rambut yang diputihkan, dan rap cepat maknae mereka.
Grup ini dengan cepat naik menjadi salah satu grup K-Pop generasi ketiga teratas.
Di tahun debut B.A.P, mereka memenangkan ‘Mnet PD’s Choice Award’ yang didambakan di MAMA Awards, yang sebelumnya dimenangkan oleh grup legendaris seperti S.E.S, TVXQ, dan FT Island.
Grup K-Pop rookie mana pun akan senang memenangkan penghargaan di MAMA Awards, dan ini adalah penghargaan yang kemudian ditemukan di toko Korea.
Sebelumnya pemilik saat ini piala tersebut berbagi bahwa mereka tidak mengetahui K-Pop ketika sang ibu pertama kali memberi mereka piala.
Sekarang mereka telah menjadi penggemar K-Pop, dan mereka menyadari apa piala itu dan pentingnya barang yang mereka miliki.
Pengguna TikTok sekaligus pemilik piala itu telah meyakinkan penggemar B.A.P bahwa trofi tersebut disimpan dengan baik dan dirawat dengan baik.
Namun, dilansir oleh SragenUpdate.com dari akun TikTok @catrionabeanie pada Senin, 6 Maret 2023, penggemar ingin tahu bagaimana piala itu berakhir di pasar barang bekas.
Dua tahun setelah debut B.A.P, tepat saat mereka menyelesaikan tur dunia pertama mereka, grup tersebut mengejutkan penggemar ketika mereka menuntut TS Entertainment untuk membatalkan kontrak mereka.
Grup tersebut berusaha untuk membatalkan kontrak mereka atas dasar ‘kondisi kerja dan pembagian keuntungan yang tidak adil’.
Dalam tiga tahun pertama karir mereka, mereka memperoleh $9 juta USD (Rp137 miliar) tetapi hanya dibayar $18.000 USD (Rp275 juta) per anggota sementara perusahaan menyimpan $8,9 juta USD (Rp136 juta).
Meskipun B.A.P tetap berada di perusahaan itu pada tahun berikutnya, hal itu adalah awal dari kejatuhan TS Entertainment setelah serangkaian tuntutan hukum diikuti oleh artis lain yang ditandatangani.
Perusahaan memiliki perselisihan hukum dengan Jieun dan Hyosung Secret serta Sleepy dari Untouchable.
Mereka mengajukan untuk mengakhiri kontraknya setelah perusahaan menolak untuk menunjukkan salinan kontrak dan penghasilannya.
Sumin dan Nahyun dari Sonamoo juga mengajukan gugatan terhadap perusahaan.
Tak hanya itu, Wooyeop dan Taeseon dari TRCNG juga mengajukan untuk mengakhiri kontrak mereka sambil mengajukan tuntutan pidana terhadap perusahaan atas pelecehan, penyerangan, dan pemerasan anak.
Baca Juga: 3 Alasan untuk Menonton Drama Korea Terbaru ‘Oasis’, Catat Tanggal Penayangan Perdananya
TS Entertainment ditutup pada tahun 2021, dan banyak penggemar merasa bahwa perusahaan yang harus disalahkan atas penghargaan yang berakhir di pasar barang bekas.
