Network
SRAGEN UPDATE – Idol K-pop memiliki aplikasi komunikasi khusus yang dapat mereka gunakan untuk berinteraksi dengan para penggemarnya, seperti Weverse atau Bubble.
Diagram lingkaran yang menguraikan distribusi biaya keanggotaan yang dibebankan pada aplikasi komunikasi penggemar, seperti Bubble telah beredar secara online dan memicu diskusi hangat di kalangan penggemar K-pop di Korea.
Menurut grafik yang bersumber dari afiliasi IT SM Entertainment, ‘Dear U dan Hanwha Investment & Securities’, biaya keanggotan pengguna yang berlangganan tunggal ditetapkan sekitar $3,32 USD atau sekitar Rp53 ribu per bulan dan per artis, yang kemudian dibagi di antara tiga penyedia layanan.
Pengembang aplikasi Dear U Bubble mengambil 40% keuntungan yaitu sekitar $1,33 USD atau sekitar Rp21 ribu, sedangkan platform aplikasi seperti Apple atau Google mengambil keuntungan sebesar 30$ atau sekitar $1,00 USD atau sekitar Rp16 ribu, dan manajemen artis mengambil sisanya yaitu 30%, sekitar $1,00 USD atau sekitar Rp16 ribu.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Deklarasikan Diri Sebagai Oposisi, Mahfud Md. Siap Berjuang Melalui Berbagai Jalan
Maka diasumsikan bahwa para artis dibayar sebagian dari 30 yang diambil manajemen, tergantung pada bagaimana kontrak mereka disusun.
Meskipun demikian, penggemar K-pop memperkirakan artis yang menggunakan aplikasi semacam itu akan menghasilkan antara $0,22 USD atau sekitar Rp3,5 ribu dan $0,44 USD atau sekitar Rp7 ribu per pengguna yang berlangganan.
Para penggemar K-pop ini juga mendiskusikan apakah penghasilan sampingan mereka dari aplikasi komunikasi penggemar seperti Bubble penting kepada para idol K-pop, karena jika seorang artis memiliki puluhan ribu pengguna yang berlangganan, pendapatan sampingannya tentu akan sangat besar.
Sebaliknya, bagi artis yang jumlah pengguna berlangganannya sangat sedikit, maka pendapatan sampingannya tidak akan sebanding dengan waktu dan usaha yang dikeluarkan untuk aktif di aplikasi tersebut.***
