SRAGEN UPDATE – ’Marry My Husband’ merupakan drakor yang diangkat dari cerita Webtoon dengan judul yang sama.
Perilisan drakor ‘Marry My Husband’ banyak dinantikan oleh penggemarnya, namun drakor ini banyak memiliki kontroversi besar.
3 kontroversi drakor ‘Marry My Husband’ membuat penonton berpikir kembali apakah masih layak untuk ditonton?
Alasannya tidak lain karena kontroversi yang menyeret drakor tersebut cukup besar hingga menyeret isu SARA.
Lalu apa saja kontroversi dari drakor ‘Marry My Husband’ yang diperankan oleh park Min Young dan Na in Woo?
Baca Juga: WUZO Entertainment Umumkan Go_U BLITZERS Keluar dari Group karena Masalah Kesehatan
- Skandal Park Min Young
Skandal pertama dimulai dari pemain drakor ‘Marry My Husband’ yang memerankan karakter utama perempuan.
Park Min Young terseret kasus serius yang membuat drakor ‘Marry My Husband’ harus menghadapi boikot.
Pasalnya, aktris cantik tersebut terkena skandal atas hubungan masa lalunya dengan pengusaha bernama Kang Jong Hyun yang saat ini terlibat masalah hukum.
Skandal tersebut mengungkapkan urusan keuangan antara Park Min Young dengan mantan kekasihnya.
Hal itu menyebabkan kemarahan publik dan seruan untuk memboikot drama tersebut.
- Islamofobia
Masalah lainnya muncul dari sang penulis Webtoon yang menggambarkan budaya Islam dan makanan halal di Webtoon aslinya.
Baca Juga: Putuskan Mundur, Apa yang Salah dengan Xavi Hernandez di Barcelona? Berikut Penjelasan Lengkapnya
Alur cerita mendapat kritikan karena penggambaran aspek–aspek yang dianggap menyinggung dan tidak sopan oleh banyak orang.
Masalah tersebut semakin diperburuk dengan perbedaan terjemahan antara versi Korea dengan versi Inggris.
Sehingga, memperkuat persepsi Islamofobia yang ditimbulkan.
Para pembaca dan penonton meminta Webtoon tersebut dapat memperhatikan kepekaan budaya serta akurasinya.
- Pakaian yang Tidak Pantas
Kontroversi terakhir muncul dari kecaman penonton karena pilihan pakaian karakter Park Min Young.
Pakaian yang dikenakan dianggap terlalu glamor dan tidak realistis untuk lingkungan kantor.
Bahkan, media resmi Korea ikut ambil bagian dalam perdebatan tersebut untuk memberikan keseimbangan antara ekspresi kreatif di televisi dan penggambaran realistisnya.
Beberapa pakaian yang terbuka atau yang berlebihan untuk digunakan di kantor.
Baca Juga: Keterpurukan Barcelona: Frenkie de Jong Menyalahkan Pemain setelah Xavi Mengucapkan Selamat Tinggal
Hal itu memunculkan banyak perbincangan tentang fashion, profesionalisme dan penggambaran perempuan di media.
Meskipun banyak kontroversi yang terdapat dalam drakor tersebut, rating yang diperoleh terus meningkat tiap kali penayangan.
Baik buruknya suatu tayangan bergantung dari pendapat pribadi sang penontonnya.***