SRAGEN UPDATE - Artikel ini berisi beberapa karya sastrawan pada masa Jepang yang berhasil dikumpulkan oleh H.B. Jassin.
Terdapat puisi dari Rosihan Anwar, Usmar Ismail, BH Lubis, dan Anas Ma'ruf yang membuat puisi dengan cara berpuisi mereka masing-masing.
Pada masa pendudukan Jepang, pada koran sudah terdapat puisi namun puisi-puisi yang diterbitkan sudah lolos dari sensor Jepang.
Jepang tidak akan membiarkan suatu karya sastra misalnya seperti puisi untuk terbit jika tidak memenuhi kriteria.
Baca Juga: 12 Quote Tentang Kesabaran dari Tokoh Terkenal, Bahasa Inggris dan Terjemahan, Cocok untuk Motivasi
Berikut adalah contoh sejumlah puisi yang dipetik dari buku Keusastraan Indonesia di Masa Jepang karya H.B. Jassin.
- Rosihan Anwar
UNTUK SAUDARA
Setelah saudara bersusun madah
Tiada dihemat sanjungan puja
Merdu didengar buai nyanyian
Asia Raya jadi junjungannya
Sudikah saudara periksa kembali
Biarpun bengis dibongkar hati
Sungguhkah diri pencinta bangsa
Terasa ke dalam terbayang keluar?
Bukan sahaja permainan kata
Benar lantaran Keyakinan jua
Hingga tak segan bila ketikanya
Hendak dikorban sekalipun jiwa
BERTANYA
Terkadang kubertanya
dalam hatiku
Kenapa juga Pemuda
tiada mau
Mengerjakan perintah
kalau disuruh
‘Gaimana kupikirkan
tangkup telentang
Namun jawaban
tiada datang
Di dalam jiwa
lalu meradang
- Usmar Ismail
PUJANGGA DAN CITA-CITA
Bertanya aku pada pujangga:
Jikalau Tuan orang Pemuda
Cita-cita yang suci murni,
Pernahkan Tuan menguji diri,
membongkar batin,’nyiasat jiwa,
Sebelum Tuan ikut bernyanyi?
Baca Juga: 14 Quote Ustadz Hanan Attaki tentang Keimanan dan Pengembangan Diri, Sederhana tapi Menyentuh
Benarkah menyala di dada Tuan
Asia Raya, Buah Pujaan?
Janganlah hendaknya, wahai Pujangga
Cita-cita jadi mainan kata
Sekedar untuk pengisi ‘laman
Sebagai hiburan senda gurauan!
Carilah dulu perjuangan jiwa,
Carilah Asia di dalam dada!
Jiklau ‘lah jelas di dalam hati,
‘Lah berpadu jiwa dan cita-cita,
Pujalah Tusn, Pembangkit Bangsa,
Tuanlah Pujangga, Seni sejati!
Baca Juga: Quote Ustadzah Halimah Alaydrus tentang Kehidupan bagi yang Sedih, Gelisah, Tidak Tenang
Sekiranya Tuan hanyalah bijak berkata-kata,
Bah’gialah dengan Kurnia Yang Maha Esa,
Tapi janganlah, jangan disentuh “Taruhan Jiwa”
Berdosa Tuan kepada Asia…kepada Bangsa!
- BH Lubis
SEMBAHAN KUDUS
Kutabur menyan serta setanggi
Di atas pendupa bara api
Asapnya bergelung ronanya awan
Berarak naik berserak perlahan.
Baca Juga: 23 Quote Motivasi Tentang Kehidupan Kuliah, Cocok untuk Maba dan Mahasiswa yang Sedang Struggle
Sunyi sepi tinggal semata
Hening tenang rasa udara
Membelai daku ke taman mimpi
Canda nyanyi istana puri.
Berdebur domata segara landai
Gemulung gelombang menepis pantai
Madagaskar, rantau pelukan cinta
Bangsaku juga di zaman purba
Sedang dicumbu nyanyian dewi
Sejarah lama, bercadar sunyi
Menderu derum mesin udara
Menyentak daku ke alam nyata.
Ke alam deru badai topan
Kelautan darah, merah mengempas
Mengarus kudus, sembahan tulus
Beribu pemuda intan pahlawan.
Itulah restu pahlawan mara
Di udara, darat dan samudera
Guna Asia kemakmuran bersama
Untuk kita Indonesia juga.
Mengorai kelopaklah bunga satria!
Mewangi jiwa berpadu hati
Sepantun tentara raja pandawa
Meemaskan Indonesia di mercu dunia.
- Anas Ma’ruf:
PANDU MASA
Goncangan masa bertiup sakti,
Memberi tikaman ke dalam rasa;
Terbuka mata putera pertiwi,
Dalam pangkuan si pancaroba.
Baca Juga: 10 Quote Maulana Jalaluddin Rumi tentang Hidup dan Cinta yang Bisa Dijadikan Bahan Renungan
Panggung Negara tersimbah tirai,
Turun pemain utusan masa,
Diiringkan lagu ujud terangkai,
Mendarma bakti kepada nusa.
Bergetar nyanyian pahlawan utama,
Kami serahkan jiwa dan raga;
Hasrat merubah corak Negara,
Berseri warna mandi cahaya.
Baca Juga: 10 Quote Bijak Imam Abu Hanifah Tentang Kehidupan, Cinta dan Duniawi, Cocok Jadi Caption dan Status
Kalau nasib akan tenggelam,
Biarlah kalah tengah gelanggang;
Hancur-mumur hendam karam,
Daripada menyerah tidak berjuang!***