Mewarnai Rambut Bisa Memicu Kanker? Berikut Jenis-Jenis Pewarna Rambut dan Bahayanya Bagi Kesehatan

24 April 2024, 21:34 WIB
Mewarnai Rambut Bisa Memicu Kanker? Berikut Jenis-Jenis Pewarna Rambut dan Bahayanya Bagi Kesehatan /

SRAGEN UPDATE - Pewarna rambut telah menjadi salah satu cara yang populer untuk mengubah penampilan dan mengekspresikan diri.

Banyak jenis-jenis pewarna rambut yang bisa digunakan mulai dari pewarna rambut semi permanen hingga pewarna rambut alami.

Namun, sebagian orang mungkin tidak menyadari bahwa penggunaan pewarna rambut tertentu dapat membawa risiko bagi kesehatan, terutama jika digunakan secara berlebihan.

Berikut jenis-jenis pewarna rambut dan potensi bahayanya bagi perempuan:

Baca Juga: Rating ‘Lovely Runner’ Terus Menguat: Tetap di Puncak Meski Drama Lain Turun Secara Keseluruhan

1. Pewarna rambut semi-permanen

Pewarna rambut semi-permanen mengandung zat pewarna yang lebih rendah dalam konsentrasi dan tidak mengandung amonia.

Meskipun lebih aman daripada jenis pewarna lainnya, penggunaan berulang kali dapat menyebabkan penumpukan bahan kimia di kulit kepala dan rambut.

Bahaya: Risiko alergi dan iritasi kulit masih ada meskipun dalam tingkat yang lebih rendah.

Pemakaian berulang pewarna rambut semi-permanen dapat menyebabkan kulit kepala kering dan gatal.

2. Pewarna rambut permanen

Pewarna rambut permanen mengandung bahan kimia seperti amonia dan hidrogen peroksida yang dapat meresap ke dalam batang rambut untuk mengubah warna secara permanen.

Bahaya: Zat-zat kimia dalam pewarna rambut permanen dapat menyebabkan iritasi kulit, alergi, dan kerusakan rambut.

Baca Juga: Kim Yun Jee Berbagi Kebahagiaan: Menantikan Kedatangan Anak Pertamanya

Pemakaian berulang dapat meningkatkan risiko kerusakan struktur rambut dan kehilangan kelembaban alami, membuat rambut kering dan rapuh.

3. Pewarna rambut alami

Pewarna rambut alami terbuat dari bahan-bahan alami seperti tumbuhan dan rempah-rempah tanpa tambahan bahan kimia.

Mereka dianggap sebagai alternatif yang lebih aman untuk pewarna rambut konvensional.

Bahaya: Meskipun dianggap lebih aman daripada pewarna rambut konvensional, pewarna rambut alami juga dapat menyebabkan iritasi kulit pada beberapa orang yang memiliki alergi terhadap bahan-bahan tertentu.

Apakah mewarnai rambut bisa memicu terkena kanker?

Penelitian telah menunjukkan bahwa paparan zat-zat kimia tertentu dalam pewarna rambut, terutama jenis pewarna rambut yang mengandung senyawa amonia dan hidrogen peroksida, dapat meningkatkan risiko terkena kanker.

Meskipun bukti yang ada masih terbatas, beberapa studi menunjukkan korelasi antara penggunaan pewarna rambut dan risiko kanker tertentu, seperti kanker payudara, kanker ovarium, dan kanker kandung kemih.

Baca Juga: Indonesia Tuan Rumah Konferensi Manajemen Spektrum Asia Pasifik ke-10, Adiwijaya: Indonesia Harus Memanfaatkan

Kemungkinan peningkatan risiko kanker disebabkan oleh paparan berulang terhadap bahan kimia berbahaya dalam pewarna rambut, yang dapat meresap ke dalam kulit kepala dan diserap oleh tubuh.

Namun, perlu dicatat bahwa faktor-faktor lain seperti genetika, gaya hidup, dan lingkungan juga dapat berperan dalam risiko kanker.

Untuk mengurangi risiko bahaya mewarnai rambut disarankan untuk:

  • Menggunakan pewarna rambut dengan bijaksana dan tidak terlalu sering.
  • Menghindari pewarna rambut yang mengandung amonia dan hidrogen peroksida, atau memilih pewarna rambut alami sebagai alternatif yang lebih aman.
  • Menggunakan produk perawatan rambut yang mengandung bahan-bahan alami dan bebas dari bahan kimia berbahaya.
  • Melakukan uji patch terlebih dahulu untuk menguji sensitivitas kulit terhadap pewarna rambut sebelum penggunaan secara luas.

Selalu penting untuk mengutamakan kesehatan dan keselamatan saat menggunakan produk-produk kecantikan, termasuk pewarna rambut.

Konsultasikan dengan dokter atau ahli kecantikan jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan tentang penggunaan pewarna rambut dan risiko kesehatannya.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler