Network
SRAGEN UPDATE - Karya Sastra adalah bagian dari kehidupan karena mengandung nilai-nilai kebudayaan dalam masyarakat tertentu.
Melestarikan karya sastra kepada generasi penerusnya menjadi sebuah kewajiban, demi terjaganya nilai-nilai budaya tersebut sehingga tetap dikenal dan mampu mempertahankan eksistensinya di tengah globalisasi budaya.
Salah satu media dalam proses pewarisan budaya dapat melalui tradisi lisan. Melalui tradisi lisan, maka dikenal adanya sastra lisan. Sehingga sastra lisan merupakan cerita yang berkembang dalam masyarakat dari mulut ke mulut dengan mengenalkan budaya yang dipatuhi oleh masyarakat setempat.
Menurut Hutomo (dalam Sudikan, Setya Yuwana, 2014: 3) Sastra lisan yaitu kesusastraan yang mencakup kesusastraan warga suatu kebudayaan yang disebarkan dan diturun-temurunkan secara lisan (dari mulut ke mulut).
“Dalam komunitas ilmu sastra lisan dikenal dengan adanya dua paradigma, yaitu (1) Paradigma sastra lisan sebagai seni, (2) Paradigma sastra lisan sebagai produk budaya.” (Sudikan, Setya Yuwana, 2014: 7).
Baca Juga: 9 Cara Alami Meningkatkan Ketahanan Tubuh
Melihat karya sastra dari sudut pandang budaya, membuka pengetahuan tentang kondisi situasi sosial dan kondisi yang terjadi di masyarakat. Nilai budaya yang berkembang di masyarakat terus berkembang sehingga seringkali memudarkan nilai yang hendaknya diteladani.
Menururt Koentjaraningrat ( dalam Supratno, 2015: 6) Nilai budaya merupakan konsep-konsep mengenai apa yang hidup dalam alam pikiran sebagaian besar tentang apa yang mereka anggap bernilai, berharga, dan penting dalam hidupnya yang dapat dijadikan sebagai pedoman dan memberi arah kepada kehidupan masyarakat.
Di samping itu, Koentjaraningrat juga memaparkan nilai budaya dapat berfungsi sebagai pedoman hidup bagi manusia dalam masyarakat. Setiap masyarakat pada umumnya mempunyai nilai budaya yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu sistem.
