Sinopsis Novel Entrok Karya Okky Madasari, Novel Sejarah yang Menggambarkan Sikap Pemangku Kekuasaan Masa Orba

- 1 April 2023, 16:18 WIB
Sinopsis Novel Entrok Karya Okky Madasari, Novel Sejarah yang Menggambarkan Sikap Pemangku Kekuasaan Masa Orba
Sinopsis Novel Entrok Karya Okky Madasari, Novel Sejarah yang Menggambarkan Sikap Pemangku Kekuasaan Masa Orba /Instagram @pusgiwastore

SRAGEN UPDATE - Novel merupakan salah satu karya sastra yamg bisa digunakan untuk mengetahui gambaran mengenai kejadian pada waktu tertentu.

Novel tidak hanya berisi mengeni cerita rekaan tapi juga berisi kisah nyata yang memberikan gambaran misalnya menggenai politik, ekonomo, atau sosial budaya.

Novel yang mengungkap fakta sejarah disebut novel sejarah.

Salah satu novel sejarah yang pernah diterbitkan yaitu Entrok karya Okky Madasari pada 2010 oleh PT Gramedia Pustaka Utama. Novel ini memberikan aspek yang menonjol mengenai sikap pemangku kekuasaan pada masa orde baru. 

Setiap orang yang mempunyai kuasa pada pemerintahan akan menjadi orang-orang yang ditakuti dan bisa berbuat sesuai dengan keinginan mereka sendiri terhadap rakyat kecil. 

Baca Juga: Contoh Puisi pada Masa Jepang Berdasarkan Buku Kesusasteraan Indonesia di Masa Jepang Karya H.B. Jassin

Rasa takut yang ada pada diri masyarakat membuatnya patuh untuk melakukan apa saja yang diperintahkan oleh pegawai pemerintahan tersebut.

Sinopsis Novel Entrok Karya Okky Madasari

Entrok menceritakan seorang perempuan yang bernama Marni yang dilahirkan dari keluarga miskin yang tinggal bersama ibunya. 

Marni yang miskin berdasarkan keinginananya memiliki entrok membuatnya menjadi kuli di pasar.  

Setelah mempunyai modal Marni menjadi penjual bakulan keliling rumah-rumah warga dan menikah dengan Teja seorang kuli pasar. 

Selanjutnya ia menjadi bakul uang atau rentenir yang membuatnya dibenci oleh masyarakat banyak. 

Untuk melindungi dirinya dari amukan warga Marni harus membayar seorang tentara setiap dua minggu sekali. 

Pekerjaan ini membuat Marni menjadi orang kaya namun masih tetap dibenci oleh masyarakat. 

Kekayaan Marni ini ternyata membuat Pak Lurah atau Pak RT memanfaatkannya. 

Pada saat terjadi kegiatan yang berhubungan dengan negara seperti pemilu maka Marni akan mengeluarkan uang dalam jumlah yang banyak yang tidak bisa ia tolak. 

Jika Marni menolak maka ia akan mendapatkan masalah. 

Baca Juga: 12 Quote Tentang Kesabaran dari Tokoh Terkenal, Bahasa Inggris dan Terjemahan, Cocok untuk Motivasi

Marni dan Teja mempunyai satu orang anak yang membencinya karena berbeda keyakinan. 

Marni masih mempercayai leluhur sedangkan anaknya telah percaya kepada Tuhan. 

Hal ini membuat anaknya Rahayu diejek oleh teman-teman sekolahnya.

Rahayu memutuskan untuk pergi meninggalkan ibunya dengan berkuliah di Jogja dan menikah dengan orang Sumatera dan tidak pernah menemui ibunya lagi. 

Rahayu tinggal bersama suaminya pada salah satu pondok Kyai Hasbi di Magelang.


Pada suatu ketika salah satu desa di Magelang akan digususr sehingga membuat Kyai Hasbi, Amri suami Rahaya, dan Rahayu pergi ke sana untuk membantu warga. 

Rahayu tidak mau mengalah terhadap tentara dan menyebabkan ia menjadi PKI dan dipenjara. 

Pada saat itu untuk menebus Rahayu ibunya harus mengeluarkan uang jaminan.

Setelah Rahayu keluar dari penjara dan hidup bersama Ibunya, Rahayu masih tetap mendapatkan perlakuan berbeda di lingkungan sosialnya karena telah masuk penjara dan cacat KTP.

Baca Juga: 5 Tips Mempersiapkan Mental Sebelum Public Speaking Menurut Psikolog, Jadi Lebih Berani dan Percaya Diri

Rahayu juga semakin menjadi pendiam dan menurut pada Ibunya, Rahayu tidak lagi menentang Ibunya Sumarni ketika berdoa menggunakan sesajen-sesajen lagi.

Kondisi fisik Rahayu semakin lemah dan ibunya sedih, bagi ibunya Sumarni tidak ada yang lebih berharga dari Rahayu.***

Editor: Muhammad Emir Al-Azkiya

Sumber: Novel Entrok Karya Okky Madasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah