54 TKI Disekap Di Kamboja, Ganjar Pranowo Gerak Cepat Laporkan Ke Disnaker Jateng

- 29 Juli 2022, 15:24 WIB
Ganjar Pranowo Lakukan Video Call Untuk Memastikan Kondisi Para TKI Secara Langsung, Ada Satu Yang Sakit
Ganjar Pranowo Lakukan Video Call Untuk Memastikan Kondisi Para TKI Secara Langsung, Ada Satu Yang Sakit /

SRAGEN UPDATE – Melalui akun Twitter pribadinya, Gubernur Jawa Tengah yakni Ganjar Pranowo mengaku bahwa terdapat akun yang berkomentar di Instagram Story-nya dan mengabarkan bahwa ada 54 TKI yang disekap di Kamboja.

Setelah mendapatkan kabar tersebut, Ganjar pun langsung melaporkannya ke akun Disnaker Jateng untuk ditindaklanjuti.

Dari Disnaker Jateng pun sudah bergerak cepat menghubungi KBRI Kementerian Luar Negeri.

Saat ini KBRI Kamboja sedang menangani persoalan ini, mereka juga sedang melakukan pendalaman kasus dan bekerja sama dengan otoritas setempat.

Baca Juga: 3 Isu Pokok Bidang Pertanian Usulan Indonesia Dalam Second Agriculture Deputies Meeting ‘ADM’ di Yogyakarta

KBRI Kamboja pun sudah bekerja sama dengan kepolisian Kamboja agar dapat membantu proses pembebasannya.

Namun bagaimana bisa WNI disekap? Berdasarkan penelusuran akun yang melapor, dari pihak Ganjar berhasil menghubungi salah satu WNI yang disekap.

WNI itu berinisial ME, dia merupakan warga Jakarta kelahiran Solo.

Nama WNI disamarkan karena itu merupakan permintaan dari yang bersangkutan.

ME bilang bahwa mereka sudah 3 minggu berada di Kamboja.

Baca Juga: Jogo Konco, Aplikasi Cegah Kekerasan Anak yang Diluncurkan Ganjar Pranowo dalam Festival Anak 2022

Mereka diiming-imingi pekerjaan dengan gaji tinggi oleh penyalur yang tidak terdaftar resmi.

Modus pemberangkatan secara unprosedural dengan menggunakan agensi perseorangan dengan setiap WNI yang berangkat dengan agensi yang berbeda.

Mereka merasa tertipu setelah tahu bahwa lokasi penempatan tidak sesuai dengan kesepakatan.

Mereka pun baru tahu pekerjaannya setelah sampai di sana.

Dan ternyata mereka disuruh menawarkan investasi bodong ke orang-orang Indonesia.

Baca Juga: 5 Tempat Bersejarah di Jawa Tengah

Karena mereka tidak mau melakukan pekerjaan itu, mereka mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi.

Mereka juga harus bekerja dari jam 10 pagi hingga 11 malam tanpa digaji. ME mengaku bahwa mereka tidak bisa kabur karena dokumen seperti paspor dan lain-lain ditahan oleh perusahaan.

Dari mereka semua sudah ada yang mendapat kekerasan fisik.

Baca Juga: 4 Jadwal Vaksinasi Gratis Kota Semarang 15 Juli 2022 Berikut Info Lokasi Vaksin Booster dan Sedia Dosis 1,2,3

Selain itu, ME juga mengaku bahwa 54 WNI itu hanya di divisinya saja.

Kemungkinan total terdapat ratusan WNI di seluruh perusahaan tersebut, dan kebanyakan mereka sudah berada di sana 2-3 bulan.

Dari pengakuan ME kemungkinan besar benar, hasil komunikasi Disnaker Dubes RI di Kamboja Bapak Sudirman Hasaeng mendapat informasi bahwa tahun ini sudah ada sekitar 260WNI yang mengadu tertipu, dan nampaknya akan terus bertambah.

Menurut pengakuan ME, mereka sudah melapor ke KBRI Kamboja namun belum mendapat respon yang optimal.

Baca Juga: Viral! Candi Borobudur Disebut Tak Masuk dalam 7 Keajaiban Dunia, Simak Penjelasannya

“Saya mendorong perkara ditindaklanjuti serius oleh Kemenlu. Segera terjunkan tim untuk menjemput saudara-saudara kita.”

“Selamatkan orangnya dulu, perkara lain-lain dan edukasi soal penyalur ketenagakerjaan resmi dll kita lakukan kemudian,” tulis Ganjar dalam threadnya di Twitter.***

 

Editor: Gorby Zumroni

Sumber: Twitter @ganjarpranowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x