Omicron Telah Mendunia dan Tersebar Ke 171 Negara, Begini Kata WHO

24 Januari 2022, 14:49 WIB
Ilustrasi Omicorn/Pixabay/Alexandra_Koch. /

SRAGEN UPDATE – Omicron saat ini telah menjadi virus yang cukup diwaspadai oleh setiap negara yang ada di belahan dunia.

Keganasan Omicron telah tersebar ke-171 negara dengan ancaman yang sangat mengkhawatirkan dalam beberapa aspek, terutama kesehatan dan perekonomian.

Akibat dampak Omicron tersebut tentunya membuat beberapa antisipasi yang harus dilakukan oleh WHO.

Dalam laporan teknis terbarunya, badan kesehatan global itu mengatakan bahwa Omicron akan segera menggantikan Delta sebagai akibat munculnya varian baru dari Covid-19.

Badan kesehatan global juga mengatakan bahwa ada "bukti signifikan" untuk menghindari persebaran cepat Omicron.

Baca Juga: 4 Hal Romantis di Snowdrop, Kisah Cinta Terpendam Mata – Mata Gyeok Chan pada Boon Ok

WHO telah mengantisipasi akan ada masa tenang sebelum Covid-19 kembali menjelang akhir tahun, tetapi belum tentu pandemi kembali

Varian Omicron dari COVID-19 yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan pada akhir November 2021 telah menyebar ke seluruh dunia dan kasus telah dilaporkan dari 171 negara, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Namun, WHO mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami kontribusi relatif dari peningkatan penularan intrinsik.

Serta upaya penghindaran dari merebaknya kasus omicron terhadap kekebalan dan dinamika penularan.

Meskipun infeksi yang disebabkan oleh jenis yang sangat menular ini disebut ringan, WHO mengatakan bahwa bukti saat ini menunjukkan bahwa risiko keseluruhan terkait Omicron tetap sangat tinggi.

Selain itu dalam kasus persebarannya di masyarakat jauh lebih banyak daripada varian Covid sebelumnya.

Meskipun risiko penyakit parah dan kematian setelah infeksi lebih rendah daripada varian SARS-CoV-2 sebelumnya.

Baca Juga: Info Vaksin Gratis Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah Tanggal 25-29 Januari 2022

Tingkat penularan yang sangat tinggi juga mengakibatkan peningkatan yang signifikan dalam rawat inap yang menyebabkan daya tampung rumah sakit menjadi semakin sempit.

Dengan gejala omicron yang ringan, ada harapan baru dari pandemi yang berakhir pada 2022. Namun, para ahli terbagi atas apakah COVID-19 telah melewati tahap pandemi dan akan menjadi endemik.

"Masuk akal bahwa Eropa sedang bergerak menuju semacam permainan akhir pandemi," Hans Kluge mengatakan kepada AFP dalam sebuah wawancara.

Ia juga menambahkan bahwa Omicron dapat menginfeksi 60 persen orang Eropa pada bulan Maret.

Setelah gelombang Omicron yang melanda Eropa saat ini mereda akan ada beberapa minggu dan bulan kekebalan global.

Hal tersebut juga akan berlaku atas dilakukannya vaksinasi atau karena orang memiliki kekebalan karena infeksi, dan juga menurunkan musim pandemi.***

Editor: Yesa Novianti Putri Ashari

Tags

Terkini

Terpopuler