SRAGEN UPDATE – Dalam pembukaan Rapat Koordinasi Pembangunan Nasional BMKG tahun 2021 yang diunggah pada 2 Agustus kemarin, Jokowi selaku presiden Indonesia memberikan arahan kepada BMKG.
Hal ini berkaitan tentang Negara Indonesia yang memiliki risiko bencana geo hidrometeorologi yang tinggi.
Di Indonesia jumlah kejadian bencana geo hidrometeorologi meningkat secara signifikan setiap tahunnya. Frekuensi dan intensitasnya pun terus meningkat bahkan melonjak, jelas Jokowi.
Indonesia mengalami multi bencana dalam waktu bersamaan, gempa bumi sebagai contoh yang kasusnya terekam dalam website BMKG dan dapat diakses informasinya oleh masyarakat.
Indonesia mengalami gempa bumi pada kurun waktu tahun 2008 sampai 2016 sebanyak 5.000 sampai 6.000 kali dalam satu tahun.
Lalu pada tahun 2017 gempa bumi di Indonesia meningkat sampai 7.169 kali dalam satu tahun.
Kemudian pada tahun 2019 jumlahnya meningkat signifikan menjadi lebih dari 11.500 kali.
Selain gempa bumi, cuaca ekstrem dan siklon tropis juga terus meningkat frekuensi, durasi, dan intensitasnya.