Sebut Atlet Medali Emas Iran Sebagai Teroris, Atlet Korea Jin Jong-ho: Panitia Olimpiade Harus Selidiki!

3 Agustus 2021, 14:45 WIB
Atlet penembak jitu asal Iran Javad Foroughi yang disebut teroris oleh Jin Jong-oh, atlet Korea Selatan. /Foto: REUTERS/ANN WANG/

SRAGEN UPDATE – Olimpiade Tokyo 2020 dimulai pada hari pertama pada Sabtu, 24 Juli 2021 dan akan berakhir pada 8 Agustus 2021.

Selama perhelatan kompetisi banyak hal yang terjadi salah satunya atlet Korea Jin Jong-oh yang memprotes atas kemenangan atlet Iran yang menurutnya adalah anggota teroris.

Atlet Korea Jin Jong-oh mengkritik Komite Olimpiade Internasional alasan diizinkannya anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran untuk bersaing dan memenangkan medali emas.

“Bagaimana bisa seorang teroris memenangkan tempat pertama? Hal yang paling tidak masuk akal dan konyol itu,” ujar Jin Jong-oh.

Baca Juga: Bendera ROC Sebagai Pengganti Bendera Rusia di Olimpiade? Ini Bentuk Detailnya!

Dalam komentar berita internasional, ‘omong kosong’ untuk mengizikan Javad Foroughi untuk bersaing di Tokyo Games yang keanggotaannya dalam milisi IRGC.

Yang mana dicap sebagai organisasi teroris oleh AS pada tahun 2019.

Hal ini juga memperingatkan bahwa IOC ‘terlibat dalam mempromosikan terorisme dan kejahatan terhadap kemanusiaan’ jika gagal untuk bertindak.

Komunitas AS mengatakan Iran’s Islamic Revolutionary Guard (IRGC) memiliki sejarah kekerasan dan pembunuhan tidak hanya dari rakyat Iran dan para pengunjuk rasa di sana.

Baca Juga: Tak Kenal Maka Taaruf, Program Religi Baru TRANS TV

Tetapi juga orang-orang tak bersalah di Suriah, Irak dan Lebanon. Ini adalah tempat khusus organisasi teroris asing oleh Amerika Serikat.

“Kami meminta segera dilakukan penyelidikan oleh IOC, dan sampai penyelidikan selesai suspensi dari setiap medali penghargaan,” ujarnya.

Foroughi telah mengatakan ia bertugas di Suriah sebagai perawat antara tahun 2013 dan 2015, menyampaikan hormat militer di podium.

Dalam sebuah wawancara sebelum Pertandingan dia mengatakan dia pertama kali mencoba menembak pistol di aula yang terletak di bawah bangunan rumah sakit.

Foroughi mengungkapkan bahwa ia bekerja sebagai perawat.***

Editor: Nadya Rizqi Hasanah Devi

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler