SRAGEN UPDATE – Waktu Lionel Messi telah berakhir di Barcelona, pemain Argentina itu semakin dekat untuk menemukan kesepakatan dengan Paris Saint-Germain setelah meninggalkan Camp Nou. Terdapat sebuah kegagalan dalam proses perundingan antara Messi dan juga Barcelona.
Meskipun kesepakatan telah dicapai antara Messi dan Barcelona selama beberapa minggu, kemudian klub Catalan itu mengkonfirmasi pada hari Kamis bahwa Messi tidak akan bisa melanjutkan karirnya di klub tersebut.
Beberapa media telah melaporkan beberapa detail Messi dan sang ayah yang merupakan agennya tiba di Barcelona dengan tujuan untuk menandatangani perpanjangan kontrak.
Telah beredar kabar sebelumnya kedua pihak telah setuju tentang pemotongan gaji sebesar 40 persen kepada Messi.
Baca Juga: 3 Resep dan Manfaat Masker Wajah Jenis Lumpur Untuk Perawatan di Rumah Aja
Namun, ketika mereka tiba di kantor manajemen Barcelona dan bertemu dengan klub, ada kejutan lain mengenai hal tersebut.
Barcelona meminta pengorbanan lebih lanjut dari pihak Messi, dan ingin dia mengurangi gajinya hingga 70 persen, bukan 40 persen seperti yang telah disepakati.
Hal tersebut membuat Jorge Messi frustrasi, dan dia tidak menahan kata-katanya kepada pihak manajemen Barcelona.
"Apakah kamu bercanda? Ini bukan soal uang, karena anak saya sudah berusaha untuk mengurangi gajinya. Kami sudah bernegosiasi selama dua bulan dan kami akan meresmikan perpanjangan besok”, kata Ayah Messi seperti yang dikutip dari situs marca.com.
Baca Juga: Soal Unjuk Rasa Dinar Candy, Rocky Gerung: Dia Mewakili Hati Nurani Publik
"Apakah kamu melakukan ini pada kami? Aku tidak mengharapkan ini darimu." Tutup Jorge Messi terkait kesepakatan yang gagal dari kedua pihak.
Rumor terkait hal itu terus berlanjut, kemarahan Jorge meluap, dan menuduh presiden Barcelona Joan Laporta menggunakan nomor 10 untuk memenangkan pemilihan presiden Barcelona berikutnya.
Sebelumnya, Joan Laporta telah menyatakan melalui situs resmi klub bahwa Barcelona tidak akan memperpanjang kontrak Messi, dan memberikan keterangan terkait masalah ekonomi klub tersebut yang memburuk saat pandemi sejak tahun lalu.***