Pilu! Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Malang: Kalian Adalah Pembunuh

2 Oktober 2022, 19:05 WIB
Pilu! Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Malang: Kalian Adalah Pembunuh /@antarafoto

SRAGEN UPDATE – Tragedi Kanjuruhan Malang menjadi duka yang mendalam untuk Indonesia, karena ini merupakan tragedi yang cukup besar di tahun 2022 ini.

Tragedi tersebut adalah kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang yang terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022 yang pada akhirnya menyisakan kepiluan dan kesedihan yang mendalam.

Pertandingan sepakbola antara Arema FC dan Persebaya di Kanjuruhan Malang harus berakhir dengan kematian ratusan ribu orang.

Baca Juga: Dihujat Soal Konten KDRT, Baim Wong Justru Unggah Ungkapan Belasungkawa atas Tragedi Stadion Kanjuruhan

Tragedi Kanjuruhan Malang tersebut diketahui menyebabkan kematian 187 nyawa yang terjadi karena ada salah satu oknum Aremania tidak terima klub bola kesayangannya kalah dengan skor 2-3.

Sejumlah oknum tersebut akhirnya turun ke lapangan dan sulut kericuhan untuk menunjukkan rasa kecewa.

Polisi yang melihat hal itu lantas turun tangan dan menembakkan gas air mata.

Sayang sekali, hal itu membuat Stadion Kanjuruhan Malang jadi kacau sampai akhirnya ratusan nyawa melayang.

Keluarga korban dari kericuhan tersebut menyatakan kemarahan yang luar biasa, di atas rasa sedih mereka.

Baca Juga: Kalahkan Unggulan Pertama, Ester Nurumi Raih Juara di Indonesia Challenge 2022

Tidak hanya itu, akun Twitter @bbbbaall mengatakan bahwa keponakannya yang masih berusia belia menjadi korban dalam kerusuhan tersebut.

“3 keponakan saya seusia SMP dan SMA meninggal akibat insiden di Kanjuruhan semalam,” tulisnya di Twitter pada 2 Oktober 2022.

Dia sangat kesal pada pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kerusuhan yang terjadi tersebut, hingga menyebabkan orang lain meninggal.

“Siapa pun kalian yang menembakkan gas air mata semalam, kalian adalah pembunuh,” lanjutnya.

Kemudian Kapolda Jawa Timur yaitu Irjen Pol Nico Afinta memberikan penjelasan terkait penyebab kematian ratusan orang dalam tragedi tersebut.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Malang: Ratusan Orang Tewas, Potensi Sanksi FIFA Mengintai Sepak Bola Indonesia

Yaitu bukan terjadi karena gas air mata, melainkan karena penumpukan massa.

“Terjadi penumpukan di dalam, proses penumpukan itulah terjadi sesak napas kekurangan oksigen,” jelasnya dikutip SragenUpdate.com dari PikiranRakyat.com.

Setelah kerusuhan itu terjadi, tim medis dan tim gabungan sudah berupaya menolong para korban tragedi Kanjuruhan Malang tersebut.***

Editor: Kiki Widayanti

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler