SRAGEN UPDATE - Jurgen Klopp telah membuka intervensi keras Arab Saudi yang membuatnya kehilangan dua pemain terbaiknya.
Bos Liverpool itu tampaknya kekurangan lini tengah musim ini setelah kepergian kapten Jordan Henderson ke Al Ettifaq dan Fabinho ke Al Ittihad.
The Reds sekarang mencari pengganti di lini tengah defensif, setelah kehilangan kesempatan untuk mendapatkan Moises Caicedo dan Romeo Lavia yang pergi ke Chelsea.
Baca Juga: Bruno Fernandes Tunjukkan Skill Kepemimpinan dengan Mengirim Pesan Dukungan untuk Mason Mount
Meskipun Jordan Henderson dan Fabinho menjadi bagian integral dari kemenangan Liverpool di Liga Premier dan Liga Champions di bawah Klopp, kedua pemain tersebut berjuang keras selama musim 2022-2023.
Itu membuat banyak orang berpendapat bahwa kepergian mereka mungkin diterima dengan Liverpool dapat berinvestasi kembali, tetapi Klopp sekarang telah mengungkapkan bahwa bukan itu masalahnya, karena tidak mungkin dia bisa menghentikan kepergian keduanya.
“Itu adalah situasi khusus bagi kami. Kontrak (Firmino) Bobby telah berakhir. Tentu saja dia bisa pergi dan melakukan apapun yang dia mau. Dia baru saja membuat pilihannya dan itu baik-baik saja,” ujar Klopp.
Menurut Klopp, Liverpool tidak memiliki ‘peluang’ untuk mempertahankan Henderson dan Fabinho di klub.
“Ketika Hendo dan Fabinho kemudian duduk di kantor saya dan berbicara kepada saya tentang hal itu, saya tahu ketika saya mengetahui lebih banyak tentang kondisi bahwa kami praktis tidak memiliki kesempatan untuk mengambil tindakan terhadapnya,” terang Klopp.
Baca Juga: Lionel Messi Akui Tidak Pernah Ingin Bergabung dengan PSG dan Tinggalkan Barcelona
Henderson dilaporkan menghasilkan £700 ribu (Rp13 miliar) per minggu di bawah Steven Gerrard di Al Ettifaq, menjadikannya pesepakbola Inggris dengan bayaran tertinggi sepanjang masa.
Klopp jelas terkejut dengan gaji yang ditawarkan.
"Kondisi keuangan di liga (Arab Saudi) ini benar-benar luar biasa,” kata Klopp yang dikutip oleh SragenUpdate.com dari talkSPORT pada Jumat, 18 Agustus 2023.
Klopp sadar bahwa pada akhirnya, Arab Saudi, seperti Qatar sebelumnya, sudah tertarik untuk mengembangkan sepak bola dan pemain mereka sendiri.
“Kemudian mereka juga harus membatasi liga mereka dengan cara tertentu sehingga klub tidak bisa hanya mengisi tim mereka dengan orang asing. Itu akan menarik untuk ditonton,” jelas Klopp.
Sejauh mana komitmen keuangan Arab Saudi akan mengubah sepak bola dunia, Klopp belum bisa melihat itu, tapi semuanya pasti akan berubah.
Klopp kemudian diminta untuk mengomentari topik rumit tentang hak asasi manusia di Arab Saudi, di mana, menurut Human Rights Watch, penyiksaan digunakan di pusat penahanan, dan rekor 81 eksekusi dilakukan pada 12 Maret tahun ini.
Berbicara tentang masalah ini, dia berkata bahwa sulit untuk memahami budaya lain secara detail.
"Sejauh menyangkut situasi hak asasi manusia, sangat sulit untuk berkomentar dan tidak membakar mulut Anda, ke mana pun arahnya. Pada dasarnya, menurut saya dengan semua perbedaan persepsi yang kita miliki, kita pasti tidak memahami budaya secara detail,” ungkap Klopp.***