Raih Hasil Imbang Lawan Rayo Vallecano, Xavi Kritik Sikap Pemain Barcelona dan Singgung tentang Mentalitas

26 November 2023, 14:19 WIB
Raih Hasil Imbang Lawan Rayo Vallecano, Xavi Kritik Sikap Pemain Barcelona dan Singgung tentang Mentalitas /Reuters/Juan Medina/

SRAGEN UPDATE - Pada pertandingan Sabtu, 25 November 2023 yang berakhir dengan skor imbang 1-1 melawan Rayo Vallecano, pelatih Barcelona, Xavi, tampaknya menyuarakan keprihatinannya terhadap sikap timnya, mengindikasikan perlunya perubahan dalam mentalitas permainan.

Barcelona berhasil meraih satu poin dari belakang melalui gol bunuh diri akhir-akhir ini di Vallecas, memperpanjang catatan buruk mereka melawan Rayo Vallecano sejak promosi kembali ke La Liga pada tahun 2022.

Xavi membuat perubahan pada tim dan taktiknya di babak kedua pertandingan melawan Rayo, yang memang memperbaiki situasi.

Namun, kalah dan dengan waktu yang terbatas, upaya tersebut tidak cukup untuk meraih kemenangan.

Baca Juga: Kriteria Idol K-Pop yang Disukai Lee Soo Man Pendiri SM Entertainment Diungkap 2 Artis Ini

Xavi, ketika memberikan refleksi setelah pertandingan kepada Mundo Deportivo

"Mentalitas di babak kedua bagus, tetapi Anda sudah merasa tertinggal. Ini sudah agak terlambat. Anda harus mengejar permainan sejak menit pertama,” ujar Xavi.

Pelatih Barcelona ini kemudian memberikan implikasi bahwa meraih gelar La Liga dan Supercopa de Espana musim lalu mungkin telah membuat Barcelona kehilangan fokus dan semangat yang diperlukan.

"Kita harus mengubah mentalitas untuk pergi memenangkan pertandingan. Fakta memenangkan La Liga dan piala super telah memengaruhi kita," tambahnya yang dikutip oleh SragenUpdate.com dari 90min pada Minggu, 26 November 2023.

Meskipun Xavi mengakui pentingnya ‘self-criticism’ (kritik diri), dia juga mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap gol yang dicetak oleh Rayo, terutama fokus pada situasi offside yang, menurutnya, mempengaruhi jalannya permainan.

Selain itu, Xavi juga membahas klaim penalti terkait insiden melibatkan Robert Lewandowski dan Raphinha.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film yang Laris Di Korea Siap Temani Waktu Luang, Ada Genre Action hingga Anime

“Ini adalah situasi sulit yang berlawanan dengan kita,” kata Xavi.

Selama beberapa pekan terakhir, masalah tidak hanya terletak pada babak pertama yang lambat melawan Rayo. Barcelona gagal memenangkan pertandingan dengan selisih gol lebih dari satu sejak kemenangan 5-0 secara beruntun atas Real Betis dan Royal Antwerp pada bulan September.

Untuk memahami konteks lebih lanjut, kita dapat melihat sejarah Barcelona sebagai salah satu klub sepak bola paling prestisius di dunia.

Didirikan pada tahun 1899 oleh sekelompok pemain sepak bola Swiss, Inggris, dan Katalonia, Barcelona telah menjadi pusat perhatian dalam dunia sepak bola sejak awal abad ke-20.

Klub ini telah meraih berbagai gelar domestik dan internasional, dengan Lionel Messi yang merupakan salah satu ikon terbesar dalam sejarah klub.

Masa kejayaan Barcelona terjadi di bawah kepemimpinan pelatih Pep Guardiola pada awal 2010-an, di mana klub meraih treble pada musim 2008-2009 dan kembali meraih gelar Liga Champions pada 2011.

Baca Juga: Variety Show SEVENTEEN, “GOING SEVENTEEN” Mengakhiri Tahun 2023 dengan Tamu Spesial yang Tidak Terduga

Namun, setelah kepergian Messi pada musim panas 2021, Barcelona menghadapi tantangan baru.

Pengenalan Xavi sebagai pelatih pada tahun 2022 dimaksudkan untuk membawa kebangkitan.

Namun, hasil seperti pertandingan terakhir melawan Rayo Vallecano menimbulkan pertanyaan tentang arah klub dan perluasan transformasi yang diperlukan.

Dalam menghadapi tantangan ini, Xavi dan Barcelona harus menavigasi dengan hati-hati, menggabungkan tradisi kejayaan klub dengan upaya pembaruan dan adaptasi untuk kembali meraih kesuksesan di level domestik dan internasional.

Harapan para penggemar Barcelona terletak pada upaya keras dan dedikasi para pemain serta kemampuan Xavi sebagai pemimpin baru untuk membimbing klub ini menuju puncak lagi.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Tags

Terkini

Terpopuler