Mengapa Korea Selatan Begitu Gemilang di Cabor Panahan? Ini Alasannya!

- 27 Juli 2021, 06:35 WIB
Ilustrasi Alasan Korea Selatan Unggul dalam cabang olahraga panahan di Olimpiade Tokyo 2020.
Ilustrasi Alasan Korea Selatan Unggul dalam cabang olahraga panahan di Olimpiade Tokyo 2020. /Grafis: Jovi/Skor.id
SRAGEN UPDATE - Penampilan tim panahan putri Korea Selatan dalam Olimpiade Tokyo kembali mendapatkan sorotan dunia. Korea Selatan memang dikenal memiliki tim panahan terkuat, khususnya untuk timnas putri.
 
Sejak 1972, timas putri Korea Selatan telah memenangkan 23 dari 40 medali emas yang diperebutkan. Artinya, Korea Selatan hampir menyapu bersih semua medali emas untuk beregu maupun tunggal.
 
Satu-satunya, kegagalan timnas panahan putri Korea Selatan di Olimpiade Beijing 2008. Kala itu, atlet panahan tunggal putri tuan rumah, Zhang Juanjuan, berhasil mengalahkan juara bertahan dari Korea Selatan, Park Sung Hyun.
 
 
Melihat kesempurnaan ini, beberapa negara mempertanyakan, apa yang membuat tim panahan Korea Selatan begitu kuat dan kokoh?
 
1. Sejarah dan Tradisi
Sama seperti India, Korea Selatan juga memiliki tradisi memanah sejak zaman pra-sejarah. Busur tradisional Korea dikenal sebagai gakgung atau busur tanduk. Busur refleks ini berbeda dari busur panahan standar, karena busur melengkung menjadi bentuk C saat dilepas.

2. Terinpirasi dari Sang Juara
Kim Jin Ho menjadi juara panahan modern pertama dari Korea Selatan pada Kejuaraan Dunia 1979, kemenangannya ini mengarah pada revolusi panahan di Korea Selatan. Pelatih Kisik Lee berperan penting dalam menyiapkan program panahan di negara tersebut dan menjadi pelatih nasional Korea dari tahun 1981 hingga 1997. 
 

3. Program Junior
Pelatihan panahan di Korea Selatan dibuka mulai sekolah dasar. Anak-anak dapat menerima pelatihan selama hingga 2 jam perhari. Mereka yang menunjukkan bakat dapat diidentifikasi, sehingga dilatih selama SMP, SMA, dan universitas. Mereka yang terbaik, dipastikan bergabung dengan profesional untuk menjadi tim nasional.

4. Tim Profesional
Pada 2018, ada 51 tim panahan di Korea Selatan. Kebanyakan untuk tim panahan putra atau putri atau keduanya. Tim ini ada yang dijalankan oleh pemerintah, universitas, atau perusahaan. Liga dan kompetisi yang kompetitif menjanjikan keamanan finansial bagi pemanah pemula. Sebagian besar juara Korea muncul dari sistem ini.
 

5. Pelatih
Menurut pemanah top India Atanu Das menyatakan, “Sebagai contoh, jika Anda memiliki tiga-empat pelatih bagus di India, Anda akan menemukan 50 pelatih bagus di Korea Selatan”. Pelatih terkenal Korea Selatan termasuk Kim Hyung Tak, Moon Hyung Cheol dan Kisik Lee yang disebutkan sebelumnya

6. Latihan Keras 
Rata-rata pemanah Korea Selatan berlatih hingga 10 jam sehari dan 2.500 anak panah seminggu. Pada tahun Olimpiade, para pemanah berlatih di luar ruangan bahkan di tengah hujan dan musim dingin yang keras.
 
Tim telah menggunakan metode pelatihan inovatif  untuk mengatasi rasa gugup dan berlatih di stadion bisbol yang ramai. Untuk persiapan Olimpiade Tokyo, tim Korea Selatan telah berlatih di replika arena panahan yang bahan disertai suara burung lokal.

 
7. Persaingan Ketat
Dengan sistem yang sangat maju, tidak heran persaingan antar pemanah Korea Selatan begitu sengit dibandingkan dengan negara lain di dunia. Pada tahun 2004, seorang pemanah non-Korea yang menduduki peringkat 5 dunia memiliki rekor kompetisi yang sama dengan pemanah yang berada di posisi ke-90 di Korea Selatan. Ini menunjukan bahwa pemanah Korea Selatan memiliki standar tinggi.

8. Budaya Pop
Panahan telah berasimilasi dengan budaya anak muda Korea. Bahkan di kalangan K-Pop, program TV atletik khusus idol K-Pop, The Idol Star Athletics Championships, selalu memasukan panahan dalam cabor perlombaan dan tiap episode ada idol yang meraih nilai sempurna.

 
9. Genetika
Ini adalah topik kontroversial yang diangkat ketika Im Dong Hyun, seorang pemanah yang buta mata kirinya, tetapi memiliki penglihatan 20/200 dan mendapatkan Rekor Dunia individu dan tim di Olimpiade London 2012.
 
Orang Korea secara genetik memiliki kepekaan ujung jari dan kesadaran tubuh yang lebih besar. Hal ini menjadi salah satu penyebab dibalik kesuksesan tim panahan mereka.

10. Teknologi modern
Korea Selatan adalah pusat teknologi global utama. Beberapa keahlian teknologi tinggi juga telah ditransfer ke arena olahraga.
 
Untuk persiapan Olimpiade Rio 2016, venue panahan Sambodormo direplikasi di Seoul. Pemanah menyaksikan simulasi virtual kompetisi, sementara gelombang otak mereka dipantau.
 
Pemanah diberitahu kapan mereka akan kehilangan konsentrasi, berdasarkan perubahan pola gelombang otak. Ini membantu pemanah mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang situasi pertandingan.***
 

Editor: Nadya Rizqi Hasanah Devi

Sumber: firstsportz.com bow-international.com thebowguy.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x