Aspirasi dengan jumlah anggota yang lebih banyak namun tetap tertib.
"Sepanjang beliau (Wayan Koster) belum minta maaf, kami akan bergerak. Saya belum tahu sebanyak apa massa, tapi (kami) berharap tidak terlalu besar. Kalau pun ada simpul massa, ini tidak ada niatan politik menggulingkan beliau dan lain-lain, cukup diwakili saja; yang penting merepresentasikan komunitas pecinta sepak bola," jelas Artha.
Sementara itu, Wayan Koster pada keterangannya menjelaskan bahwa event Pildun tidak dapat dipisahkan dari prinsip kemanusiaan terlebih Bali merupakan tepat spiritual.
"Sebagai pecinta bola, saya sebagai Gubernur Bali sesungguhnya sangat mengharapkan Kekuatan Dunia FIFA U20 juga dilaksanakan di Bali. Namun, event ini tidak bisa dipisahkan dari prinsip kemanusiaan sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi dan Bung Karno," kata Wayan.
Pada keterangan tersebut, Koster juga menambah bahwa dia tidak berharap atas pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah untuk Pildun U20.
"Oleh karena itu, saya juga tidak berharap atas keputusan FIFA yang membatalkan Kejuaraan Dunia FIFA U20 di Indonesia, meskipun Pemerintah pusat telah berupaya keras melakukan komunikasi dengan presiden FIFA, kata Koster.***