Network
SRAGEN UPDATE - Mantan manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer mengklaim bahwa dia mengalami ‘penyakit sepak bola modern’ selama bulan-bulan terakhirnya di klub.
Solskjaer telah membuat dampak besar ketika dia ditunjuk sebagai penerus sementara Jose Mourinho pada akhir tahun 2018, dan akhirnya mendapatkan kontrak permanen berdurasi tiga tahun.
United kemudian tampak menuju ke arah yang benar, mengamankan posisi tiga besar berturut-turut di Liga Premier untuk pertama kalinya sejak Sir Alex Ferguson pensiun, serta mencapai lima semifinal dalam dua musim, termasuk mencapai final Liga Europa.
Baca Juga: Jurgen Klopp Ungkap Alasan Mengapa Dia Masih bertahan di Liverpool: Hati Saya Ada di Sini
Namun, hanya tiga bulan setelah musim 2021/2022 berjalan, segalanya sepertinya mulai melemah.
Solskjaer lantas dipecat sehari setelah kekalahan memalukan dari Watford yang mengakhiri rentetan lima kekalahan dalam tujuh pertandingan Liga Premier.
Pada akhirnya, itu menjadi yang terburuk bagi United di era Liga Premier.
Meskipun bukan finis terendah, itu adalah penghitungan poin terendah pasca 1992, serta kemenangan liga paling sedikit dalam satu musim sejak 1990 dan kebobolan gol liga terbanyak sejak 1979.
“Segala sesuatunya menjadi buruk, kolektif telah hilang dan itu bukan Man United, di mana tim-tim dibangun berdasarkan kolektif,” kata Solskjaer.
