Lahan Tandus Jadi Subur Ternyata Kontribusi Menteri Dalam Garap Kebun, Ini Kegiatan Jokowi di NTT

27 Maret 2022, 21:05 WIB
Lahan Tandus Jadi Subur Ternyata Kontribusi Menteri Dalam Garab Kebun, Ini Kegiatan Jokowi di NTT /YouTube/Sekretariat Presiden

SRAGEN UPDATE - Presiden Jokowi bersama dengan para menteri baru saja ikut garap kebun di lahan yang tandus. 

Ternyata setelah usaha yang dilakukan oleh Presiden Jokowi bersama dengan para menteri maka garap kebun yang dilakukan pun berhasil. 

Dikutip dari akun YouTube Sekretariat Presiden, berikut ini adalah detik - detik tanah tandus menjadi subur setelah usaha dari Presiden Jokowi bersama dengan para menteri dalam garap kebun. 

Baca Juga: Jadwal Vaksin Gratis Dosis 1, 2 dan Booster di Jakarta Timur Pada 27 Maret, 1-2 April 2022

Saat ditanya tentang kondisi dari Kabupaten Belu, NTT, Iriandi Azwatika mengatakan bahwa hujan akan terjadi selama 4 bulan saja. 

"Nggak tahu persis ya bahwa di Nusa Tenggara Timur khususnya di Belu ini kan curah hujan itu hanya empat bulan sisanya itu tidak ada hujan," ucap Iriandi Azwartika, Direktur Air Tanah dan Air Baku Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR. 

Selain itu, Presiden Jokowi pun mengatakan bahwa meminta kepada PUPR untuk menyediakan air untuk masyarakat Belu. 

Baca Juga: A Business Proposal Episode 9 Spoiler 28 Maret, Trik Pacaran Kantor Shin Ha Ri dan Kang Tae Moo, Beserta Link

"Nah, sehingga Kementerian PUPR berupaya bagaimana menyediakan air untuk masyarakat khususnya di Belu," 

Lalu di Kabupaten Belu juga sudah ada kegiatan pembangunan Bendungan bernama Rotiklot dan sudah selesai di tahun 2018. 

"Nah, kemudian ada kegiatan pembangunan Bendungan ini namanya Bendungan Rotiklot ini selesai dibangun tahun 2018 ini kapasitasnya 2,6 juta meter kubik,"

Baca Juga: Aktor Moon Knight Gaspard Ulliel Meninggal Karena Kecelakaan Ski, Berikut Perannya

PUPR pun mengatakan bahwa fungsinya pun beragam, salah satunya untuk mereduksi banjir.

"Fungsinya pertama untuk pengendali mereduksi banjir, kemudian untuk irigasi seluas 140 hektar dan air baku 40 liter,"

Tetapi Menteri mengatakan kalau masih melihat potensi air yang ada di wilayah Kabupaten Belu, NTT. 

Baca Juga: Film Morbius Jared Leto: Kulik Kemunculan Spiderman Tobey Maguire dan The Vulture

"Kemudian bapak menteri kita melihat ini masih ada potensi air dan masih ada potensi lahan di luar yang sudah existing,"

Tak hanya itu, dia juga meminta agar membuatkan jaringan air irigasi dengan menggunakan bendungan Rotiklot tersebut. 

"Beliau memerintahkan kami untuk membuatkan jaringan air irigasi curah melalui bendungan Rotiklot untuk ekstensifikasi,"

Bahkan dari Rotiklotnya saja sudah memiliki eksentisifikasi sekitar 53 hektar dari 140 yang sudah existing. 

"Nah, di Rotinklot ini eksentisifikasinya 53 hektar dari 140 yang sudah existing. Kita bisa menambah luasan 53 hektar tapi ini berbeda kalau yang 140 itu irigasi sawah,"

Kemudian juga dia mengatakan bahwa irigasinya termasuk ke dalam jaringan pipa dan keluarannya dalam bentuk springkle. 

"Kalau ini irigasi ladang yang irigasinya merupakan jaringan pipa dan keluarannya dalam bentuk springkle,"

Menurut Benedic merupakan salah satu petani mengatakan bahwa sudah melakukan uji tanam sekitar 2-3 kali.

"Kami sudah menguji tanam dua kali yang pertama kami tanam bulan Agustus, dan kami panennya sekitar bulan November.

Setahun kalau ini kami sudah dua kali panen dengan yang persiapan sekarang tiga kali," ucap Benedic, Petani. 

***

Editor: Medina Sylvia Riyanto

Sumber: Youtube

Tags

Terkini

Terpopuler