10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan: Ini Perbedaan yang Dilakukan Masyarakat Makkah dan Indonesia

28 Maret 2022, 03:00 WIB
Link Download Buku 30 Fatwa Ramadhan Abdul Somad PDF /vecteezy.com/

         

SRAGEN UPDATE – Bulan Ramadhan tiba, dan banyak keistimewaan di dalamnya. Termasuk amalan di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Lalu apa yang dilakukan umat muslim saat itu, mari kita lihat dari sisi masyarakat Makkah dan Indonesia!

Ya, bulan Ramadhan selalu dinanti setiap tahunnya. Bulan penuh berkah yang ibadah atau amalannya akan memiliki nilai pahala berlipat ganda. Tidak hanya di Indonesia, tapi juga belahan dunia mana pun termasuk Makkah.

Berbicara tentang Makkah, tentu umat muslim dunia sangat mengenalnya. Tempat yang paling ingin dikunjungi sebagai tempat ibadah terutama di bulan Ramadhan.

Di bulan Ramadhan, biasanya masyarakat di Makkah berbondong-bondong menuju Masjidil Haram untuk beribadah. Selain itu, mereka juga melakukan I’tikaf pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Baca Juga: Kamu Belum Percaya Bahwa Nabi Musa Bisa Membelah Lautan? Ini 7 Bukti Ilmiahnya di Laut Merah

Lalu bagaimana dengan masyarakat muslim yang ada di Indonesia, apa yang biasanya dilakukan untuk mengisi 10 hari terakhir bulan Ramadhan? Berikut penjelasannya.

Masyarakat Makkah di 10 hari terakhir bulan Ramadhan

10 hari terakhir bulan Ramadhan memang sangat istimewa, bahkan Rasulullah SAW sangat bersemangat beribadah ketika itu.

“Rasulullah SAW ketika memasuki sepuluh hari terakhir Ramadhan, beliau mengencangkan ikat pinggangya, menghidupkan (beribadah) malam dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Baca Juga: Catat! Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1443 H/ 2022 M Wilayah Medan dan Sekitarnya Pada 2 April - 1 Mei Lengkap

Itu adalah motivasi untuk masyarakat Makkah berlomba datang ke Masjidil Haram dan beribadah. Mereka biasanya sudah berebut tempat menjelang buka puasa, bahkan ada yang datang dari waktu dhuhur hingga pulang setelah shalat tarawih.

Di 10 hari terakhir bulan Ramadhan, biasanya mereka melanjutkan ibadahnya dengan shalat Lail (shalat malam) sampai pukul tiga dini hari.

Ada alasan kenapa mereka memilih Masjidil Haram yaitu; pahala shalat di Masjidil Haram adalah seratus ribu kali lipat daripada masjid biasa dan bacaan imam besar di Masjidil Haram membuat orang terhanyut setiap shalat tarawih dan ibadah lainnya.

Masjisil Haram tidak hanya ramai di waktu menjelang buka puasa saja, melainkan saat-saat lima waktu shalat bahkan malam sampai dini hari.

Sebenarnya tidak hanya masyarakat Makkah, pendatang dari negara lain dan orang yang melakukan umroh pun berbondong-bondong ke Masjidil Haram dan baru pulang ke penginapan usai shalat subuh.

Baca Juga: Catat! Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1443 H/ 2022 M Wilayah Medan dan Sekitarnya Pada 2 April - 1 Mei Lengkap

Selain ibadah bersama, di Masjidil Haram juga banyak yang menyediakan makanan berbuka dan sahur. Maka dari itu mereka tidak perlu pulang untuk mengisi perut dan memilih banyak beribadah di sana.

Masyarakat Indonesia di 10 hari terakhir bulan Ramadhan

Lalu bagaimana dengan yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia di 10 hari terakhir bulan Ramadhan? Seperti kita tahu, ramainya masjid biasanya berada di 10 hari pertama bulan Ramadhan; sedangkan 10 hari terakhir telah disibukkan dengan hal lain. Apa itu?

Bagi perantau, 10 hari terakhir adalah masa di mana mereka sibuk menyiapkan perjalanan mudik atau pulang kampung ke daerah asalnya.

Dari mencari tiket, mengemas barang, hingga berbelanja baju baru untuk perayaan lebaran bersama keluarga di rumah. Terlebih karena pusat perbelanjaan seringkali memberikan diskon besar-besaran menjelang hari raya.

Hal itu yang membuat masjid sepi dan pusat berbelanjaan menjadi ramai. Semoga kita tetap bisa menyeimbangkan antara ibadah di 10 hari terakhir bulan Ramadhan dengan kegiatan lainnya.

Itulah perbedaan 10 hari terakhir bulan Ramadhan di Makkah dan Indonesia. Bulan Ramadhan sebentar lagi, dan selamat menjalankan ibadah puasa!***

Editor: M Boby Hasan Arfani

Sumber: YouTube Islam Populer

Tags

Terkini

Terpopuler