Tausiyah Kultum Ramadhan ke-16, Alasan Mengapa Nuzulul Quran Jatuh 17 Ramadhan

18 April 2022, 10:02 WIB
Tausiyah Kultum Ramadhan ke-16, Alasan Mengapa Nuzulul Quran Jatuh 17 Ramadhan /Mishary Alafasy/Unsplash

SRAGEN UPDATE - Nuzulul Quran kerap diperingati pada 17 Ramadhan, tausiyah kultum Ramadhan ke-16 pada 18 April 2022 memberikan makna dan alasan peringatan bagi umat Islam.

Nuzulul Quran di bulan Ramadhan beserta keutamaannya yang melimpah bagi siapa yang beribadah ikhlas dari kajian para ulama yang perlu umat muslim tau.

Nuzulul Quran memperingati turunnya kitab suci umat Islam yang menjadi pedoman sejak zaman Rasulullah SAW hingga zaman saat ini, diperingati 17 Ramadhan.

Artikel ini dilansir dari buku Nuzulul Quran yang ditulis oleh Wildan Jauhari, Lc di Rumah Fiqih Indonesia, berikut ulasan selengkapnya, namun, kenapa 17 Ramadhan? 

Terdapat dasar kebanyakan kaum muslimin secara umum, atau secara khususnya muslimin Indonesia, dalam memperingati nuzulul Quran pada malam tanggal 17 Ramadhan.

Baca Juga: 5 Golongan yang Diperbolehkan Tidak Berpuasa di Bulan Ramadhan, Salah Satunya Lansia

Nuzulul Quran adalah apa yang disebutkan oleh Imam Ibnu Katsir dalam kitabnya al-Bidayah wa an-Nihayah. 

Di dalam kitab tersebut, al-Waqidi meriwayatkan dari Abu Ja’far al Baqir yang mengatakan bahwa “wahyu pertama kali turun pada Rasul saw pada hari senin 17 Ramadhan.

Meskipun ada juga pendapat di tanggal 24 Ramadhan. Selain itu yang mendasari peringatan nuzulul Quran di tanggal 17 Ramadhan adalah tafsiran dari QS Al-Anfal:  

“Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan ibnussabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” 

Baca Juga: Berikut 6 Tanda-tanda Lailatul Qadar Menurut Hadist, Salah Satunya Cahaya Matahari Redup Saat Ramadhan

Imam Ibnu Katsir menukil perkataan Urwah bin Zubair, maksudnya ialah Al-Quran diturunkan pertama kali pada “Yaumul Furqan”.

Yaitu hari pembeda tatkala Allah swt membedakan antara yang haq dan yang batil, pada saat kaum muslimin berperang dengan kaum kafir di medan Badar. 

Perang Badar itu terjadi pada hari Jum’at tanggal 17 atau 19 Ramadhan tahun ke-2 Hijriyah. Dengan personil kaum muslimin berjumlah 300-an orang, sementara pasukan kafir Quraisy sekira 1000 orang.

Disclaimer: Artikel ini bersumber dari buku Nuzulul Quran yang ditulis oleh Wildan Jauhari, Lc di Rumah Fiqih Indonesia***

Editor: Arina Nihayati

Tags

Terkini

Terpopuler