Waktu Terbaik, Makruh dan Batas Akhir Menyembelih Kurban Idul Adha Beserta Lokasi Afdhal

9 Juli 2022, 12:43 WIB
Waktu Terbaik, Makruh dan Batas Akhir Menyembelih Kurban Idul Adha Beserta Lokasi Afdhal /Pexels.com/Kat Smith/

SRAGEN UPDATE - Menyembelih kurban Idul Adha yang jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah dilakukan umat Islam untuk saling berbagi antara si mampu dan kurang mampu.

Terdapat waktu terbaik, makruh, batas akhir menyembelih hewan kurban saat Idul Adha berdasarkan kajian kitab Madzhab Imam Syafií. 

Bersumber dari Instagram Sabilunnasr mengulas mengenai waktu menyembelih hewan kurban, lokasi penyembelihan dan level kesunnahan menyembelih kurban.

Idul Adha merupakan hari raya umat Islam selain Idul Fitri yang mana saat pagi hari umat diserukan untuk menunaikan sholat Ied yang diikuti dengan menyembelih kurban.

Kurban Idul Adha dapat berupa kambing, domba, sapi hingga unta. Semua telah diatur dalam Islam termasuk waktu terbaik, lokasi dan sunnah-sunnah kurban. Berikut ulasannya:

Waktu menyembelih hewan kurban Idul Adha

Merujuk pada Al-Bajuri. 2016. Hasyiyah Al-Bajuri (IV/373-374). Jeddah: Darul Minhaj tentang sebagai berikut:

Waktu dimulai dibolehkan menyembelih kurban: 10 Dzulhijjah, setelah terbit matahari + kadar waktu 2 rakaat & 2 khotbah yang ringan

Baca Juga: Doa Saat Puasa Tarwiyah, Puasa Arafah, 10 Hari Awal Dzulhijjah: Lafadz, Artinya Beserta Amalan-amalannya

Waktu terbaik menyembelih kurban: 13 10 Dzulhijjah setelah matahari meninggi setinggi tombak 

Waktu batas akhir menyembelih kurban: terbenam matahari akhir hari Tasyrik (13 Dzulhijjah)

Waktu makruh menyembelih kurban yaitu pada malam hari, Menurut Al-Imam Taqiyyuddin Al-Hishni (w. 829 H) katakan: 

“Dimakruhkan menyembelih kurban malam hari karena (1) khawatir penyembelih melakukan kekeliruan, (2) khawatir mengenai dirinya sendiri, dan (3) khawatir tertundanya pembagian daging kurban dalam kondisi segar.” 

Tempat Penyembelihan

Berdasarkan An-Nawawi. 1991. Raudhatuth Thalibin (III/228). Beirut: Al-Maktabul Islamiyy, tempat penyembelihan hewan kurban sebagai berikut:

Asalnya tempat manapun boleh dijadikan tempat penyembelihan. Dan yang afdal adalah di rumah pengkurban.

Baca Juga: Sunnah-Sunnah Idul Adha, Salah Satunya Menggunakan Jalan Pergi dan Pulang yang Berbeda

Al-Imam An-Nawawi (w. 676 H) katakan:  “Yang afdal pengkurban menyembelih kurbannya di rumahnya dengan disaksikan keluarganya.” 

Lalu, dilengkapi dari sumber Ad-Dimyathi, Bakriyy Syatha. 2020. Hasyiyah l'anah Ath-Thalibin (11/649). Damaskus: Darul Faiha', yaitu:

  1. Adapun memindahkan hewan kurban dari daerah A ke daerah B, lalu disembelih di daerah B, maka ini boleh. 
  2. Boleh juga apabila seseorang mewakilkan orang lain di lain daerah untuk berkurban.
  3. Boleh juga seseorang mentransfer uang ke seseorang di daerah lain untuk dibelikan hewan kurban dan disembelih di daerah lain tsb.
  4. Sedangkan yang tidak boleh adalah memindahkan hasil sembelihan dari daerah A (daerah penyembelihan) ke daerah B. 

Level Kesunnahan Penyembelihan

Bersumber dari Ad-Dimyathi, Bakriyy Syatha. 2020. Hasyiyah l'anah Ath-Thalibin (11/647). Damaskus: Darul Faiha', berikut level kesunnahan penyembelihan hewan kurban:

Level I (Afdal): Pengkurban menyembelih sendiri hewan kurbannya

Baca Juga: LENGKAP, Niat dan Tata Cara Mandi Besar Sebelum Idul Adha

Level II: Pengkurban mewakilkan kepada orang lain dan menyaksikan penyembelihan hewan kurbannya. 

Level III: Pengkurban mewakilkan, tetapi tidak menyaksikan penyembelihannya.

Pembahasan sunnah-sunnah ketika menyembelih. Pembagian daging kurban, dan beberapa problematika kurban dibahas di bagian kedua.***

Editor: Arina Nihayati

Tags

Terkini

Terpopuler