Kisah Lengkap Hujr bin Adi, Sahabat Nabi SAW yang Mendapat Karomah Berupa Doa yang Langsung Dikabulkan

30 Maret 2023, 03:00 WIB
Ilustrasi Kisah Lengkap Hujr bin Adi, Sahabat Nabi SAW yang Mendapat Karomah Berupa Doa yang Langsung Dikabulkan /Freepik/jcomp/

SRAGEN UPDATE - Di bawah ini dikisahkan tentang Hujr bin Adi, salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang mendapat karomah, yakni berupa doanya dikabulkan segera oleh Allah.

 

Kejadian tersebut ketika Hujr bin Adi berada di penjara lalu dia meminta agar Allah menurunkan hujan, agar dirinya bisa bersuci dan beribadah kepada Allah SWT.

Berikut kisah lengkap Hujr bin Adi, sahabat Rasulullah SAW yang mendapat karomah berupa doanya dikabulkan oleh Allah sebagaimana SragenUpdate.com rangkum dari buku 40 Sahabat Nabi yang Mendapat Karomah:

Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, PVMBG: Meletus 11 Kali pada Maret 2023

Asal-Usul Hujr bin Adi

Hujr adalah anak dari Adi bin Mu'awiyyah bin Jabalah atau yang populer dengan panggilan Hujr bin Al Adbar atau Hujr Al-Khair.

Ayahnya mendapat julukan Al-Adbar karena ia pernah dipukul pantatnya dengan pedang.

Hujr datang kepada Rasulullah sebagai delegasi bersama saudaranya, Hani' bin Adi dan akhirnya masuk Islam. Ia pernah ikut dalam perang Qadisiyah, dan membuatnya terbunuh bersama sahabat-sahabatnya yang lain di Adzra' atas perintah Mu'awiyyah bin Abi Sufyan.

Ketika terjadi Perang Jamal dan Perang Shifin, ia berada di pihak Ali bin Abi Thalib, bahkan ia menjadi pendukung. Sementara itu, kedua anaknya, Abdullah dan Abdurrahman tewas terbunuh bersama-sama dengan Al-Mukhtar.

Hujr adalah satu dari sekian sahabat Rasulullah yang tewas secara tragis. Ia dibunuh oleh seorang laki-laki dari suku Himyar atas perintah Mu'awiyyah karena tuduhan melakukan kerusuhan dan mengkritik kebijakan-kebijakan pada masa Utsman. Muhammad bin Sirin menga- takan bahwa ketika Hujr telah dihadapkan kepada Mu'awiyyah, Hujr berkata, "Assalamu’alaika ya Amir Al-Mu'minin, atau saya yang Amir Al-Mu'minin?" Tapi, Mu'awiyyah langsung menyuruh anak buahnya untim memenggal kepala Hujr.

 

Kemudia ia berkata, "Beri aku waktu agar bisa salat dua rakaat terlebih dahulu!"

Usai mendapat izin, Hujr salat dua rakaat dengan cepat. Lalu berkata lagi, "Seandainya aku Ibnu Hajar Al-sqalani, Al-Ishäbah fi Tamyiz Ash-Shahäbah, tidak khawatir kalian akan menyangka bahwa aku cemas karena akan mati, sungguh aku akan memanjangkan kedua rakaatku. Demi Allah, seandainya salat yang telah aku kerjakan tidak member manfaat kepadaku, niscaya salat dua rakaat tadi juga tidak akan bermanfaat."

Setelah itu, Hujr berwasiat kepada keluarganya yang menyaksikan eksekusinya, "Jangan lepaskan rantai besi ini, juga jangan kalian bersihkan darahku, karena sesungguhnya aku akan bertemu Mu'awiyyah untuk melaporkan penentanganku padanya."

Tidak lama kemudian, algojo memenggal kepalanya. Peristiwa itu terjadi pada 51 Hijriah."

Di dalam kitab Thabagat Al-Kubra disebutkan bahwa ketika Hujr dibawa bersama teman-temannya ke Bukit Adzra'.

Ia bertanya, "Tempat apa ini?" Orang-orang yang membawanya menjawab, "Adzra.

la lantas berkata, "Demi Allah, aku adalah orang Islam pertama yang mati membela agama Allah di desa yang menggonggong anjing-anjingnya. Dan hari ini aku dibawa ke desa itu dalam keadaan terbelenggu.”

Masing-masing dari mereka lalu diserahkan kepada penduduk Syam untuk dibunuh. Sementara Hujr diserahkan kepada seorang laki-laki dari Himyar yang kemudian membunuhnya. Sebelum dibunuh, Hujr meminta agar diberikan kesempatan untuk melaksanakan salat dua rakaat. Mereka membiarkan Hujr mengambil air wudu dan melaksanakan salat dua rakaat cukup lama.

Usai salat, ia ditanya, "Kenapa engkau salat lama? Apa engkau takut?" Hujr berpaling dan berkata, "Aku wudu hanya untuk melaksanakan salat. Aku belum pernah salat yang secepat ini. Aku tidak akan takut meskipun telah kulihat pedang yang telah terhunus, kafan yang telah terbentang dan kubur yang telah tergali."

Baca Juga: PDI Perjuangan Dukung dan Doakan Sikap PSSI Melobi FIFA Terkait Piala Dunia U-20

Keluarga Hujr dan teman-temannya datang dengan membawa kain kafan dan menyiapkan kuburan untuk mereka. Namun, ada yang mengatakan bahwa Mu'awiyyah sendiri yang menggali kuburan mereka dan menyuruh orang untuk membawakan kain kafan.

Sebelum dieksekusi, Hujr sempat berdoa, "Ya Allah, kami memohon pertolonganmu atas umat kami. Sesungguhnya penduduk Irak mati syahid bersama kami, sementara penduduk Syam membunuh kami."

Kemudian dikatakan kepada Hujr, "Ulurkan lehermu!"

Hujr menjawab, "Ini adalah darah, sungguh aku tidak akan membantu pembunuhan terhadap diriku."

Laki-laki dari Himyar tersebut berdiri dan memenggal leher Hujr.

Kabar pembunuhan Hujr terdengar ole sayyidah Aisyah. Sayyidah Aisyah mencela tindakan Mu'awiyyah seraya berkata, "Muawiyyah, apa yang mendorongmu membunuh Ahlu Al-Adzra', Hujr, dan sahabat-sahabatnya?"

Mu'awiyyah menjawab, "Wahai Ummul Mukminin, aku bunuh mereka demi kepentingan umat, karena jika mereka masih hidup, justru akan merusak umat."

Sayyidah Aisyah lantas berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW, bersabda:

"Di Lembah Adzra tujuh orang akan terbunuh, yang membuat Allah dan seluruh (isi) langit murka kepadanya." (HR. Al-Baihaqi).

Peristiwa Doa Hujr bin Adi Mustajab

 

Syekh Muhammad Al-Hafani di dalam kitab Hasyiyah-nya atas kitab Al-Jami' Ash-Shagir mengenai hadis Nabi Muhammad, "Akan terbunuh tujuh orang di Lembah Adzra', di mana Allah dan seluruh (isi) langit murka kepadanya", mengatakan bahwa Hujr benar-benar suka berwudu dan bersuci. Ketika dipenjara, ia berhadats besar, lalu meminta air kepada penjaga untuk mandi besar.

Penjaga itu mengatakan, "Saya hanya memiliki air yang cukup untuk minum."

Hujr berkata kepada penjaga itu, "Berikan air itu kepadaku untuk aku gunakan bersuci." Penjaga itu berkata, "Aku tidak akan melakukannya, supaya engkau tidak mati kehausan, karena bisa-bisa aku dibunuh ole orang yang menyuruhku memenjarakanmu."

Hujr kemudian berdoa kepada Allah agar menurunkan hujan. Tiba-tiba turn hujan deras dan ia mandi besar.

Orang-orang yang ada di dalam penjara meminta kepada Hujr agar ia memohon kepada Allah supaya mereka terbebas dari penjara.

Baca Juga: Penggambaran Keindahan Fisik Nabi Muhammad SAW Menurut Ali bin Abu Thalib, Sahabat Rasulullah SAW

Tapi ia menolak dan berkata, "Aku suka tetap di dalam penjara, karena itu adalah kehendak dan qudrah Tuhanku. Aku berdoa meminta hujan karena berhubungan dengan ibadah. Jika tidak, aku tidak melakukannya.”

Demikian kisah lengkap Hujr bin Adi yang dianugerahi Allah karomah berupa doanya yang mustajab. Semoga bermanfaat.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Tags

Terkini

Terpopuler