Network
"Engkau adalah bulan-Ku yang tuli lagi beraib dan hamba-Ku beraib pula.
Aku telah menerima mereka dengan segala aibnya demi kehormatanmu sebagaimana Aku telah menerimamu dengan aibmu dan dengan satu penyesalan Aku mengampuni mereka dan tidak mencatat maksiat-maksiatnya."
Berdasarkan keterangan tersebut, bulan Rajab mendapat julukan sebagai bulan yang tuli karena pada bulan tersebut para malaikat yang bertugas mencatat amal manusia hanya mencatat amal kebaikan saja dan tidak mencatat kemaksiatannya.
Baca Juga: Tips Mewujudkan Mimpi di Tahun 2022, Ada Panduan Setiap Bulan
Secara tidak langsung hal itu menandakan bahwa bulan Rajab memiliki keistimewaan yang luar biasa.
Saking luar biasanya maka para malaikat tidak mendengar kejahatan sehingga hanya mencatat amal kebaikan saja.
Kendati demikian, terlepas dari kebenaran hal tersebut, maka hal itu tidak sepatutnya menjadi alasan bagi kita untuk seenaknya melakukan perbuatan maksiat.
Baca Juga: Puasa Sunnah Harian yang Bisa Dilakukan Sepanjang Tahun, Menjelang Bulan Ramadhan
Sebab, pada kenyataannya bahwa Allah selalu mengawasi segala tingkah laku kita dan semua perbuatan yang dilakukan akan mendapat balasan yang setimpal.
Oleh karena itu, keterangan mengenai bulan Rajab yang mendapat julukan tuli cukup kita yakini sebagai salah satu keistimewaannya tanpa terlena untuk memanfaatkan hal itu sebagai alasan untuk berbuat maksiat.
