Baca Juga: 5 Drakor dengan Karakter Wanita yang Kuat untuk Memotivasi Kamu di Tahun 2023
Dikutip dari laman elbalad.news, Nabi Muhammad SAW berangkat dari Tebing atau Puncak yang tinggi untuk kemudian naik ke Sidratul Muntaha.
Kisah Isra' dan Mi'raj ini tertulis jelas dalam Al-Quran pada surat Al-Isra ayat 1 yaitu:
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Artinya:
"Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidilaqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami.
Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat".
Ayat dan terjemahan ini kutipan dari laman quranbest.com.
Pada saat Nabi Muhammad SAW Mi'raj dari Baitul Maqdis ke Sidratul Muntaha, beliau terlebih dahulu diberikan pilihan oleh malaikat Jibril AS, yaitu susu dan khamr.
Maka Nabi Muhammad SAW pun memilih susu.