Pada saat bangun, Ummu Syuraik merasakan dinginnya timba berisi air tepat di atas keningnya.
Ia segera mengangkat kepalanya dan melihat ada air yang lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu.
la bercerita, "Aku meminumnya sampai kenyang. Setelah itu, aku memerciki tempat minumku sampai basah, lalu mengisikan air sampai penuh. Timba itu naik ke atas dan aku lihat ia naik ke langit."
Esok harinya, orang Yahudi menemui Ummu Syuraik dan bertanya siapa yang memberinya minum.
Ia menjawab bahwa yang memberinya minum adalah Allah.
Penasaran, orang Yahudi itu bertanya kembali, "Apa minuman itu turun dari langit?"
la menjawab, "Ya benar, Allah telah menurun-kan minuman itu dari langit kemudian naik ke angkasa sampai tidak terlihat lagi."
Sesampainya di rumah Nabi, Ummu Syuraik menceritakan kejadian yang dialaminya selama dalam perjalanan.
Setelah mendengar kisah itu, Nabi ingin meminangnya.