Kisah Yala, Sahabat Nabi SAW yang Dapat Karomah Mendengar Jeritan Kubur dan Melihat Pohon Berjalan

- 13 Januari 2023, 22:00 WIB
Ilustrasi Kisah Ya’la, Sahabat Nabi SAW yang Dapat Karomah Mendengar Jeritan Kubur dan Melihat Pohon Berjalan
Ilustrasi Kisah Ya’la, Sahabat Nabi SAW yang Dapat Karomah Mendengar Jeritan Kubur dan Melihat Pohon Berjalan /Lia Lutpiani/

SRAGEN UPDATE - Inilah kisah Yala (Ya'la), seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang mendapatkan karomah berupa bisa mendengar jeritan kubur dan melihat pohon berjalan.

Kisahnya ini bahkan disebutkan dalam hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh An-Nasa’i dan Abu Dawud.

Kisah Yala mendapat karomah ini setelah dirinya masuk Islam, tidak lama setelah Nabi Muhammad diangkat menjadi Nabi.

Berikut kisah lengkap Yala yang mendapatkan karomah berupa bisa mendengar jeritan kubur dan melihat pohon berjalan sebagaimana SragenUpdate.com rangkum dari buku 40 Sahabat yang Memiliki Karamah:

Baca Juga: Laporan Kasus Terbaru dari Rusia Mengenai Subvarian COVID-19 ‘Kraken’ yang Telah Menyebar

Ya’la adalah putra Murrah bin Wahab As-Sagafi (beretnis Sagif), samping Mekah.

Mereka memiliki sesembahan yang disebut thaghiyah (tiran) yang mereka sayangi, cintai, dan hormati.

Dulu, ketika Nabi pergi ke Tha'if dengan harapan bisa mendapat bantuan dari Bani Sagif, para pembesar Tha'if malah menyambutnya dengan penghinaan dan pelecehan.

Mereka mengolok-olokya dengan kata-kata yang kasar dan menunjukkan jauhnya mereka dari kemulian akhlak.

Meski demikian, banyak sahabat terkenal dalam berbagai bidang atau medan yang dinisbatkan pada asal dari komunitas Saqif, 24 di antaranya adalah Ya'la bin Murrah As-Sagafi.

Ya'la masuk Islam tidak lama setelah Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Nabi dan mengirim santri-santrinya berdakwah ke beberapa wilayah di Jazirah Arab untuk menyebarkan Islam.

Baca Juga: Kisah Abu Qarshafah yang Suaranya Terdengar hingga Romawi, Salah Satu Sahabat Nabi SAW yang Mendapat Karomah

Ada yang dikirim ke Madinah, Syria, Kufah dan wilayah-wilayah lain di jazirah Arab.

Di Kufah, tidak sedikit yang akhirnya masuk Islam dan menjadi muslim yang baik, di antaranya adalah Ya'la bin Murrah.

Sejak masuk Islam, Ya'la mulai menyibukkan diri untuk mempelajari Islam di sebuah tempat yang didirikan oleh Nabi Muhammad SAW di rumah Al-Arqam.

Sebagai orang yang baru mempelajari Islam, Ya'la bin Murrah pernah punya pengalaman yang memalukan ketika ia harus dikritik dan ditegur langsung oleh Nabi Muhammad SAW karena ketahuan melumuri tubuhnya dengan khaluq (parfum yang cukup populer di Arab kala itu) yang menurut beliau justru tidak akan membawa kebaikan untuk dirinya.

Dalam hal ini, Ya'la bin Murrah bercerita yang artinya:

"Rasulullah saw melihatku sedang melumuri tubuhku dengan khaluq (parfum yang cukup populer di Arab saat itu), kemudian beliau bertanYa, 'Apa enGkau memiliki istri?' Ya'la bin Murrah meniawab, 'Tidak.' Rasulullah lantas bersabda, 'Pergi dan cucilah (Khaluq yang telah dipakai), cucilah, cucilah, dan jangan kamu ulangi lagi!" (HR. An-Nasa'i).

Baca Juga: Benny Tjokrosaputro Dibebaskan dari Hukunan Penjara, Namun Didenda Rp5,7 Triliun Karena Manipulasi Saham

Teguran Nabi Muhammad SAW terhadap Ya'la tersebut dimaksudkan karena dalam ajaran Islam, melumuri tubuh dengan khaluq termasuk salah satu tindakan yang menyebabkan pelakunya dijauhi Malaikat, sebagaimana sabda Rasulullah yang artinya:

"Tiga orang yang malaikat tidak akan mendekatinya, yaitu mayat orang kafir, orang yang melumuri tubuhnya dengan khaluq, dan orang yang berjunub melainkan kecuali ia sudah berwudu.” (HR. Abu Dawud).

Suatu hari, Ya’la diminta menemani Nabi SAW ketika ada suatu keperluan.

Ya'la menceritakan pengalaman spiritualnya ketika sedang menemani Nabi sebagai berikut:

"Suatu hari, aku pergi bersama Nabi Muhammad SAW melewati sebuah kuburan. Tiba-tiba, aku mendengar suara orang merintih kesakitan dari dalam kubur. Aku lalu member tahu beliau, 'Rasulullah, aku mendengar ada suara orang merintih kesakitan dari dalam kubur.'

Nabi bertanya, 'Apa engkau mendengarnya wahai Ya'la?' Jawabku, 'Benar, aku mendengarnya.'

Baca Juga: Aturan Baru dan Sistem Pelatihan Pra Kerja di Tahun 2023, Bocoran Penting untuk Joki dan Peserta Pra Kerja!

Nabi lalu bersabda, 'Orang tersebut sedang disiksa karena hal yang sepele.'

Aku bertanya, 'Apa itu? Semoga Allah menjadikanku sebagai tebusan untuk Anda!'

Nabi menjawab, 'Dia orang yang suka menyebarkan fitnah, mengadu domba, dan tidak menuntaskan kencingnya.'

Setelah itu, Nabi menyuruhku mengambil pelepah kurma, 'Ya'la, pergilah ke pohon kurma itu dan ambil pelepah daunnya!'

Aku mengambil pelapah daun kurma tersebut, lalu aku jadikan dua bagian.

Kemudian Nabi bersabda, "Tancapkan salah satunya di dekat kepalanya dan satunya lagi di dekat kedua kaki-nya, semoga pelepah daun kurma in bisa menolong dan meringankan siksanya selagi keduanya belum kering.”

Pada kesempatan lain, Ya'la menemani Nabi SAW dalam sebuah perjalanan, dan karena kelelahan akhirnya mereka istirahat sejenak, hingga beliau tertidur.

Saat Nabi SAW tertidur pulas, tiba-tiba Ya'la melihat sebatang pohon berjalan dari tempat tumbuhnya membelah bumi sampai pohon tersebut mendekati Nabi.

Baca Juga: Selamat! 6 Tanda Seseorang Akan Kaya Raya, Jika Pernah Bermimpi Seperti Ini

Setelah sampai, pohon itu menaungi beliau yang sedang tertidur.

Ketika beliau bangun, pohon itu berjalan lagi ke tempat semula ia berdiri.

Ya'la bercerita, "Tatkala Nabi telah terbangun, aku sampaikan kejadian itu kepada beliau.

Maka beliau mengatakan, 'la adalah pohon yang meminta izin kepada Allah untuk memberi salam kepadaku."

Demikian kisah Ya’la yang mendapatkan karomah berupa bisa mendengar siksa kubur dan melihat pohon berjalan karena memberi salam pada Nabi SAW.

Tidak lama setelah kejadian itu, Ya'la menikah dengan seorang gadis bernama Hukaimah, putri dari Ghailan As-Sagafi.

Buah pernikahan mereka adalah hadirnya dua orang putra yang diberi nama Abdullah dan Utsman.

Baca Juga: 5 Drakor dengan Rating Tinggi yang Berlatarkan Masyarakat Kelas Atas, The Penthouse Paling Memukau

Kedua putranya inilah yang kemudian mewarisi ilmu Ya'la, termasuk dalam penyebaran hadits.***

Editor: Inayah Nurfadilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x