Network
SRAGEN UPDATE - Menjadi orang yang memiliki ilmu pengetahuan sangatlah penting pada zaman sekarang karena orang yang tidak mempunyai ilmu akan mudah terombang-ambing keadaan.
Mendapatkan ilmu bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti memasuki tempat pendidikan dan mendapatkan guru atau bisa belajar otodidak.
Seseorang yang menimba ilmu di tempat kuliah, pesantren, atau tempat mencari ilmu lainnya pasti membutuhkan modal berupa uang untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Hal tersebut karena mencari ilmu membutuhkan banyak waktu yang mungkin tidak bisa optimal dikerjakan jika harus dengan mencari uang.
Baca Juga: 10 Kata-kata Bijak Ali bin Abi Thalib Penuh Makna tentang Cinta, Hati, Suka, dan Harapan
Aka tetapi, Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa ilmu itu lebih penting daripada harta.
Ali sendiri merupakan pintu gerbangnya umat Islam, julukan tersebut langsung didapatkan dari Rasulullah SAW.
Berikut 10 kata-kata bijak Ali bin Abi Thalib penuh makan tentang harta, ilmu, pengetahuan dan manfaat berilmu
- Jangan lihat siapa yang menyampaikan, tapi lihatlah apa yang disampaikan.
- Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak.
- Jangan membenci apa yang tidak kamu ketahui, karena sebagian besar pengetahuan terdiri dari apa yang tidak kamu ketahui.
- Orang yang mencari kebenaran itu lebih baik, walaupun kebenaran itu tak diperolehnya, ketimbang mereka yang mencari-cari kesalahan walaupun sudah berhasil diraihnya.
- Ilmu tanpa akal ibarat seperti memiliki sepatu tanpa kaki. Dan akal tanpa ilmu ibarat seperti memiliki kaki tanpa sepatu.
- Lidah orang yang berakal berada di belakang hatinya, sedangkan hati orang bodoh berada di belakang lidahnya.
- Engkau tak dapat meraih ilmu kecuali dengan enam hal, yaitu: cerdas, selalu ingin tahu, tabah, punya bekal dalam menuntut ilmu, bimbingan dari guru, dan dalam waktu yang lama.
- Harta itu kurang apabila dibelanjakan tapi ilmu bertambah bila dibelanjakan.
- Ikatlah ilmu dengan menulis
- Ilmu itu lebih baik daripada harta, ilmu akan menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) sedangkan harta terhukum. Kalau harta itu akan berkurang apabila dibelanjakan, tetapi ilmu akan bertambah apabila dibelanjakan.***
