Apakah Berkurban dengan Uang Hasil Gadai Diperbolehkan dalam Islam, Ini Kata Buya Yahya

SRAGEN UPDATE – Mendekati bulan Dzulhijjah banyak orang berbondong–bondong ingin melakukan ibadah berkurban.

Namun, jika berkurban dengan uang hasil gadai apakah diperbolehkan dalam Islam.

Mengingat uang hasil gadai bisa saja mengandung riba yang tidak sah dalam hukum Islam.

Baca Juga: Bocoran Doctor Cha Episode 15: Siapa Pilihan Hati Jeong Suk, Roy atau In Ho?

Ini kata Buya Yahya mengenai berkurban dengan uang hasil gadai apakah diperbolehkan dalam Islam.

Menurut Buya Yahya seseorang yang hendak melakukan ibadah haruslah berilmu terlebih dahulu.

Orang yang berbuat baik harus memakai ilmunya, karena berbuat baik yang tidak didasarkan dengan ilmu dapat menimbulkan kemaksiatan.

Seperti halnya permasalahan kali ini, saat seseorang ingin berkurban namun dengan uang hasil gadai.

Uang hasil gadai sama saja dengan uang hasil utang yang berurusan dengan riba.

Hal itu erat kaitannya dengan setan yang menyukai hal riba.

Bisa saja, setan yang membisikkan untuk berkurban dengan uang hasil gadai yang berarti niat berkurban didapat bukan dari kebaikan namun dari setan.

Baca Juga: Spoiler Doctor Cha Episode 14: Benarkah Seung Hee Telah Siap Meninggalkan In Ho?

‘Daripada untuk berkurban, lebih baik beresi ribamu utangmu dan keluar itu lebih bagus daripada kurban,’ ungkap Buya Yahya.

Menyelesaikan utang menjadi keutamaan untuk dilakukan sebelum melakukan kurban.

Jika utang telah selesai dan hendak berkurban dengan uang yang diperoleh dengan cara yang baik tentu akan memberikan pahala yang baik pula.

Jangan tertipu dengan setan yang menyesatkan dengan bisikan halus mereka.

Berniat untuk berkurban namun dengan cara yang salah bahkan yang tidak disukai dalam agama seperti uang riba.

Berkurban itu sangat bagus dan hebat, namun kurban adalah ibadah sunnah.

Sedangkan, bayar utang adalah wajib ditambah keluar dari riba itu juga hal yang wajib dilakukan.

Baca Juga: Inilah Tanda-Tanda Wanita yang Tidak Dewasa (Cinderella Complex), Adakah Salah Satu Tandanya dalam Dirimu?

Sehingga dua kewajiban itu tidak bisa dikalahkan dengan satu sunnah dari kurban.

Jika ada orang yang berkurban dengan uang hasil gadai, maka dia telah tertipu dengan hawa nafsunya dan setan sekaligus.

‘Jangan berpikir berkurban dulu, tapi pikirlah untuk menyelesaikan urusanmu dengan riba,’ tambah Buya Yahya.

Apalagi urusan utang dan didalamnya ada riba.

Kalau terbelit di dunia itu lebih ringan dibandingkan terbelit riba di akhirat yang sengsaranya akan berlangsung selama–lamanya.***