Rumor Pengrajin Tahu di Sragen Berhenti Produksi, Ternyata Gara - Gara Ini

16 Maret 2022, 23:10 WIB
Pengrajin Tahu di Sragen Berhenti Produksi, Ternyata Gara - Gara Ini /Instagram/geulis818

SRAGEN UPDATE - Para pengrajin tahu yang berada di Kampung Teguhan, Kelurahan Sragen Wetan, Sragen, Jawa Tengah mulai mengeluh tentang harga kedelai yang tinggi. 

Saking tingginya harga kedelai yang merupakan bahan pembuatan utama tahu. hal ini membuat para pengrajin tahu menjadi berhenti produksi. 

Dikutip dari akun YouTube Berita Sragen Official, berikut ini adalah pengakuan dari pengrajin tahu di Sragen terkiat tingginya harga kedelai. 

Baca Juga: Spoiler Forecasting Love and Weather Episode 10: 4 Pendapat Pegawai BMKG Mengenai Kehidupan Setelah Menikah

Heri Suryanto sebagai salah satu pengrajin tahu di Sragen pun mengkonfirmasi bahwa harga kedelai yang mulai meninggi menjadi salah satu penyebabnya. 

"Itu para pengrajin tahu sudah putus asa lah kalau untuk harga sekarang ini sudah terlalu mahal, kita tuh harusnya sudah bisa bersubsidi," kata Heri Suryanto selaku pengrajin tahu di Sragen. 

Jika dibandingkan dengan harga dulu, harga kedelai sekarang sudah diangka Rp 10.000 lebih dan berbeda dengan dulu yang masih dibawah Rp 10.000. 

Baca Juga: Spoiler Forecasting Love and Weather Episode 9: Alasan Kenapa Lee Si Woo Tidak Sukses dalam Kisah Cintanya

"Harga sekarang berapa?"

"Sekarang Rp 11.300, dulu kan sempet Rp 7.000 habis itu kita mengadakan demo yang Rp 10.000," tutur Heri Suryanto. 

"Jadi yang Rp 10.000 itu mentok," tanyanya. 

Baca Juga: Spoiler Forecasting Love and Weather: 3 Alasan Rumah Tangga Han Ki Jun dan Chae Yoo Jin Terus Bermasalah

Karena kenaikan harga yang sangat pesat membuat para pengrajin tahu di Sragen mulai kesulitan dalam menjual tahu. 

"Iya mentok dan ini malah naik terus ya secara harganya kenaikannya sudah drastis.

Untuk menaikkan harga tahu, saya kira sudah sulit sekali. Ya terpaksa ya harus dinaikkan mengikuti harga pasaran kalau nggak gitu ya bisa tambal,"

Baca Juga: Spoiler Twenty Five Twenty One Eps 10: Akhir dari Hubungan Sengit Na Hee Do dan Go Yu Rim, Ini Keseruannya

"Ngurangin produksi nggak?" tanyanya. 

"Otomatis produksi berkurang lah, masalahnya kalau itu sudah seribu lebih dari Rp 10.000 ke Rp 11.300 sudah Rp 1.300 lebih lah.

Kalau Rp 1.300 lebih per kilo itu membeli kedelainya sudah susah, berapa ratus ribu aja itu harus dinaikan untuk ukuran tahu dan kalau tidak dinaikkan itu dikecilin aja nggak bisa nggak nutup,"

"Jadi, harus dinaikan harganya,"

Pada dasarnya tahu bukan merupakan salah satu bahan pokok yang sering naik, sehingga sulit untuk menemukan pembelinya. 

"Harus dinaikkan harganya, tapi kan ini harga sudah naik terus. Apa mau dinaikan, tahu itu kan nggak kayak gula harus ada patokan nettnya.

Kalau nettnya tuh nggak ada patokannya naik terus kan nggak bisa. Nah kalau naik, naik sekalian sudah itu biar diam gitu lho nggak terus naik tiap hari naik itu kan sulit kita,"

"Produsen tahu disini ada berapa?"

"Udah 70-an lebih,"

"Imbasnya apa?"

Tak hanya itu, pihak pengrajin tahu juga sudah sempat mengadukan ini kepada Pemerintah setempat tetapi tidak ada jawaban sama sekali. 

"Sudah semingguan ini, disini belum ada yang berhenti produksi. Kalau berhenti ya gimana tapi terpaksa ya gitu.

Mau ke pemerintah nggak bisa, nggak ada solusinya lah. Kemarin kan nggak ada solusinya, bagaimana caranya? Percuma lah kalau mogok - mogokan gitu,"

"Kalau respon dari pembeli bagaimana mengetahui hal ini?"

Para pengrajin tahu pun semakin mengeluhkan mendapatkan pembeli yang banyak itu sulit. 

"Ya, untuk pembelinya itu sulit mas. Masalahnya dari harga yang paling murah tahu, tuh tahu sekarang mahal otomatis nggak terjangkau lah.

Gorengan - gorengan kan tahu tempe yang jadi favorit sebenarnya. Itu kalau harga sekarang kan beda lah,"

"Kan, ini, kan, ada kedelai impor,"

"Kedelai lokal itu sudah tidak ada ya, karena petani lokal itu sudah frustasi agar ada panenan besar diganti sama impor itu pernah. Apa itu dari importir kita nggak pernah tahu,"

***

 

 

 

Editor: Medina Sylvia Riyanto

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler