Warga Masaran, Sragen, Jawa Tengah, Tuntut Bongkar Marka Jalan, Polisi Langsung Usut Permasalahan

23 Maret 2022, 15:11 WIB
Warga Masaran, Sragen, Jawa Tengah, Tuntut Bongkar Marka Jalan, Polisi Langsung Usut Permasalahan /YouTube/Tangkapan Layar Indonesia Expose

SRAGEN UPDATE - Warga Masaran, Sragen, Jawa Tengah kembali membuat ulah di tengah - tengah jalan raya Sragen, Solo, di pertigaan Kauman, Kecamatan Masaran, Sragen. 

Hal ini bermula sejak warga Masaran, Sragen, Jawa Tengah yang selalu melihat hanya di marka jalan inilah banyak korban kecelakaan. 

Dikutip dari akun YouTube Indonesia Expose, berikut ini adalah detik - detik warga Masaran, Sragen, Jawa Tengah sedang melakukan aksinya pada Senin, 21 Maret 2022 lalu.

Baca Juga: Prediksi Ending A Business Proposal: Bukan Berpisah, Ini Pertemuan Akhir Bahagia Kang Tae Moo dan Shin Ha Ri 

Sejumlah warga di kecamatan Masaran Sregan ramai - ramai mulai menggelar aksi yang berlokasi di tengah jalan raya Sragen Solo.

Lebih tepatnya berada di pertigaan Kauman, Kecamatan Masaran, kabupaten Sragen pada 2 hari yang lalu. 

Para warga disana menuntur agar pembongkaran marka jalan dilakukan secepatnya kemudian para warga pun meminta untuk melakukan pembenahan ulang. 

Baca Juga: Jadwal Vaksin Gratis Dosis 1, 2 dan Booster di Tomohan dan Manokwari Selatan Pada 21-25 Maret 2022

Hal ini dikarenakan marka jalan ini sering mengakibatkan kecelakaan dari berbagai arah sehingga warga mengira bahwa penyeberangan yang tidak presisisi dan tidak tepat. 

Dalam aksinya, para warga pun membawa tulisan yang berbunyi 'Bongkar Marka Jalan' dan 'Lebarkan dan Luruskan' dan juga 'Marka Jalan Makan Korban'. 

Eko (40) merupakan salah satu warga yang berlokasi di Gebang, Masaran, Sragen pun ikut turut serta ke jalan dan sempat menyampaikan bahwa pembangunan marka jalan yang tidak presisi. 

Baca Juga: A Business Proposal Episode 8: Kisah Cinta 2 Pasangan Telah Berlayar Berkat Adegan Menegangkan, Apa Itu?

Sehingga bisa saja menyebabkan berbagai kecelakaan di Marka Jalan yang berlokasi di Sragen, Jawa Tengah. 

"Terkait marka jalan, masalahnya ini batas jalan ini tidak lurus jalan tembusannya dan sering makan korban kecelakaan,

Jadi mobil itu sekali putar tak jadi dan harus mundur lagi satu sampai dua kali baru bisa masuk,

Baca Juga: A Business Proposal Episode 7: Bikin Geleng Kepala, 6 Pesona Kang Tae Moo Sebagai Pacar Shin Ha Ri

Kayak mobil truk tronton tidak bisa masuk puternya susah dan sering bikin kecelakaan maut sepeda motor," tutur Eko saat ditemui di Marka Jalan. 

Dalam beberapa waktu dekat ini, Eko mengatakan bahwa sudah ada 4 orang yang menjadi korban dan 2 orang meninggal dunia di tempat. 

"Korban dalam waktu dekat sejak ada pembatas itu udah 4 orang baru beberapa bulan yang meninggal dua orang selama 2 minggu 4 korban kecelakaan.

Kecelakaan motor di tabrak mobil gara - gara ambil putaran tidak sekali jadi itu, kurang lebarnya akses jalan ini juga dan motor ini juga suka nyelonong karena mobil sering menutupi," ujarnya. 

Keluhan warga Sragen, Jawa Tengah ternyata mendapatkan perhatian dari seorang pengusaha di Sragen, Budiono Rahmadi. 

Budiono juga sempat memberikan pendapat terkait kondisi marka jalan yang tidak presisi sehingga kecelakaan pun sering terjadi di beberapa tempat. 

"Ini tidak presisi dan ini otomatis mengecilkan akses jalan ini. Ada tingkat kesulitan disini, ini harusnya di besarkan dan akses jalan dari sana diperlebar dan ada lampu hati - hati.

Kalau bikin ini akses kayak gini hasilnya jadi sulit, apalagi kita muatnya fuso dan kontener," keluhnya. 

Selain itu, Budiono pun sempat menyampaikan pendapat dari para warga mengenai perbaikan ulang. 

"Jalan ini harapan kita diperluas dan diperlebar, dibuka ini bukan untuk segelintir orang tapi ini untuk masyarakat umum. Pembukaan batas jalan tengah itu kurang presisi," jelasnya. 

***

Editor: Medina Sylvia Riyanto

Sumber: Youtube

Tags

Terkini

Terpopuler