Kabupaten Sragen Alami Kenaikan Hasil Panen dalam Perubahan Iklim pada Panen Raya Padi Nusantara 1 Juta Hektar

12 Maret 2023, 10:41 WIB
Ilustrasi. Kabupaten Sragen Alami Kenaikan Hasil Panen dalam Perubahan Iklim pada Panen Raya Padi Nusantara 1 Juta Hektar /BPMI/Setpres/

SRAGEN UPDATE - Kabupaten Sragen, Kecamatan Sidoharjo tetap alami kenaikan hasil panen dalam perubahan iklim pada Panen Raya Padi Nusantara 1 Juta Hektar.

 

Saat ini menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) pertanian dan hortikultura mengalami permasalahan yang cukup kompleks.

Salah satu permasalahan yang terjadi yaitu adanya perubahan iklim, yang seharusnya sekarang merupakan musim kemarau, akan tetapi masih terjadi hujan.

Hal ini berpengaruh terhadap sistem tanam dan produktivitas.

Baca Juga: Gunung Merapi Alami Erupsi, Warga Sekitar Diminta untuk Waspada

Meskipun begitu, produksi pertanian tetap mengalami kenaikan sebanyak 16% yang tentunya dengan sinergi berbagai unsur termasuk Pemerintah Daerah dan petani.

Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen merupakan kecamatan yang dipercaya untuk mendukung Panen Raya Padi Nusantara 1 juta hektar secara serentak yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI).

Kecamatan Sidoharjo dipilih karena merupakan penyangga pertanian di wilayah Kabupaten Sragen dengan luas wilayah hamparan sawah adalah 3.274 hektar.

Pada musim panen kali ini hampir 80% dipanen dengan jumlah luas lahan pertanian yang sudah dipanen adalah 2.716 hektar dan yang belum dipanen adalah 558 hektar.

 

Hal itu disampaikan Camat Sidoharjo Agus Tri Pranoto saat mendampingi Wakil Bupati H. Suroto dan Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian RI Muhammad Taufik Ratori dalam kegiatan Panen Raya di lahan pertanian dukuh Ngloru Desa Patihan dan Desa Duyungan Kecamatan Sidoharjo, pada Sabtu 11 Maret 2023.

Sampai saat ini Indikator Kesejahteraan Petani (NTP) naik dari 99% menjadi 110% , di tahun 2021 ekspor padi juga mengalami kenaikan 40%.

Wakil Bupati Suroto menyatakan Kabupaten Sragen merupakan Kabupaten Agraris karena 60% penduduknya bekerja di sektor pertanian.

Luas lahan sawah yang dilindungi adalah 42.138,90 hektar atau 42% dari luas keseluruhan Kabupaten Sragen dan tahun 2021 luas tanam mencapai 109.199 hektar dengan produksi gabah kering giling mencapai 605.115 ton.

Baca Juga: Hasil Investigasi 69 PNS Kemenkeu akan Diumumkan Pekan Depan, Ini Kata Sri Mulyani

Sementara kebutuhan pangan dalam hal beras penduduk Sragen sebesar 83,468 ton/tahun sehingga surplus beras tahun 2021 sebesar 303.891 ton.

Menurut Suroto musim tanam I dilakukan pada bulan Oktober 2022 – Januari 2023 di lahan seluas 41.351 hektar yang lahan tersebut berada di sekitar Bengawan Solo seperti di Masaran, Tanon, Plupuh, Sidoharjo, Sragen, Ngrampal, Gesi, Sukodono dan Jenar.

Beberapa saat yang lalu lahan sawah seluas 866 hektar itu terkena musibah banjir, namun walaupun demikian tanaman padi aman meski mengalami penurunan kualitas.

 

Saat ini Kabupaten Sragen memiliki MRMP (Modern Rice Milling Plant) atau Sentra Penggilingan Padi Modern milik Perum Bulog di desa Karangmalang Kecamatan Masaran. Dengan harapan dapat menyerap serap gabah petani saat panen raya.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Tags

Terkini

Terpopuler