Bupati Sragen Gelorakan Gerakan Donor Plasma Konvalesen Bagi ASN yang Sembuh dari Covid-19

- 24 Juli 2021, 09:55 WIB
Bupati Sragen Yuni menggelorakan gerakan plasma darah konvalesen bagi ASN yang berhasil sembuh dari Covid-19.
Bupati Sragen Yuni menggelorakan gerakan plasma darah konvalesen bagi ASN yang berhasil sembuh dari Covid-19. /Instagram.com/@kominfo.sragen

SRAGEN UPDATE - Tingginya lonjakan Covid-19 ini menyebabkan banya penderita membutuhkan donor plasma konvalesen. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen merancang Gerakan Donor Plasma Konvalesen untuk membantu pasien Covid-19.

Diketahui bahwa transfusi plasma konvalesen merupakan salah satu terapi tambahan untuk mengobati pasien Covid-19 bergejala ringan, sedang, hingga berat.

Tujuan dari gerakan ini, sebagai upaya meningkatkan angka kesembuhan dan menekan angka kematian pada pasien Covid-19, khususnya di Kabupaten Sragen.

Baca Juga: Bupati Sragen Minta ASN Memberikan Contoh dan Pioner dalam Penerapan Prokes Covid-19

Bupati Sragen, dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati menegaskan bahwa gerakan tersebut dimulai dari Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Sragen yang telah pulih dari Covid-19.

Bupati Sragen Yuni menyampaikan Rabu (21/7) di Ruang Sukowati Kompleks Setda Sragen, cukup banyak warga Kabupaten Sragen yang membutuhkan donor plasma konvalesen akibat Covid-19. Sehingga Pemkab Sragen pun terdorong ingin membantu dengan menggerakan masyarakat yang pernah terjangkit Covid-19 untuk donor plasma.

Tim Sragen Update mengutip dari akun Instagram @kominfo.sragen, sebagai langkah awal, Bupati Sragen Yuni meminta ASN menjadi pelopor. Sebab, ASN ini berperan sebagai contoh sekaligus pioner dalam masyarakat Sragen.

Baca Juga: Kabupaten Sragen Masuk Kategori PPKM Level 3

”Kami mulai dari ASN dulu untuk memberi contoh. Diinisiasi oleh Pak Sekda dan Plt. Asisten 1 untuk mendata,” ujar Bupati Yuni usai perancangan gerakan plasma konvalesen.

Bupati Sragen Yuni mengaku ada ratusan ASN Sragen yang pernah terpapar Covid-19 dan telah dinyatakan sembuh. ASN tersebut nantinya akan didata oleh Plt. Asisten 1 Setda Sragen per masing-masing OPD.

Bupati Sragen Yuni memiliki harapan tinggi terhadap ASN, mereka bisa menjadi inisiator untuk masyararakat yang pernah terkonfirmasi Covid-19.

Baca Juga: Desa Pengkok: Desa dengan Kurban Terbanyak di Kabupaten Sragen

"Dengan gerakan ini harapannya warga kita yang pernah terpapar Covid-19 terdorong dari ASN dan ikut menyumbangkan plasmanya untuk pasien yang bergejala ringan, sedang hingga berat," ujarnya.

Bupati Sragen Yuni yang juga berlatar belakang dokter ini menekankan jika donor plasma konvalesen ini hanya sebagai terapi tambahan bukan menjadi terapi utama.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Sragen per 20 Juli 2021 sudah 13.077 warga Sragen yang terpapar Covid-19, 620 orang diantaranya meninggal dunia.

Baca Juga: Inilah Prestasi BTS, Salah Satunya Lagu Lagu ‘Permission To Dance’ Telah Lampaui 21,4 Juta Stream di Oricon

"Jadi, ada sekitar 12.457 warga yang bisa tergerak hatinya untuk mendonorkan plasma konvalesen. Tidak harus semua, 50% nya saja berarti kita sudah berkontribusi dalam mengatasi penyebaran Covid-19," papar Bupati.

"Mari warga Sragen yang pernah terpapar Covid-19, kita sama-sama bisa menyelematkan saudara kita yang saat ini membutuhkan plasma ini," ajaknya.

Untuk mensukseskan gerakan ini, Pemkab Sragen tentunya menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI). Saat ini PMI Sragen belum memiliki alat untuk donor plasma.

Baca Juga: 6 Tanda Gula Darah Tinggi, Meskipun Anda Bukan Penderita Diabetes

Sehingga, Pemkab mengundang PMI Solo datang ke Sragen untuk melakukan proses pengambilan plasma konvalesen.

"Memisahkan plasma dengan darah bisanya PMI Solo. Setelah didata calon pendonor bisa ke PMI Solo atau PMI Solo yang ke sini bisa tergantung jumlah pendonor yang siap," pungkasnya

"Penggunaan plasma konvalesen sebagai salah satu terapi bagi penderita Covid-19. Hasil penelitian maupun praktik penggunaan plasma konvalesen di Indonesia, juga menunjukkan efikasi yang tinggi, yaitu antara 60% - 90%," kata Kepala Unit Donor Darah PMI Kota Surakarta, dr. Kunti Dewi Saraswati, yang terkesan dengan gerakan tersebut.***

Editor: Nadya Rizqi Hasanah Devi

Sumber: Instagram @kominfo.sragen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x