Bupati Sragen Ajak Semua Pihak Turunkan Stunting, Ini Angka Targetnya

- 30 Juni 2022, 08:40 WIB
Bupati Sragen Ajak Semua Pihak Turunkan Stunting, Ini Angka Targetnya
Bupati Sragen Ajak Semua Pihak Turunkan Stunting, Ini Angka Targetnya /Instagram/@pdipperjuangan

SRAGEN UPDATE - Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengelar acara Rembug Stunting Dan Pengkuhukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sragen Tahun 2022 di Aula Sukowati Setda Sragen, Selasa 28 Juni 2022.

Acara ini bertujuan untuk menindak lanjuti Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting, Pemerintah Kabupaten Sragen terus melakukan langkah-langkah strategis guna mengupayakan penurunan angka stunting di wilayahnya.

Dalam acara ini juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama dalam upaya percepatan penurunan stunting oleh Bupati Sragen, dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Sekda, Tatag Prabawanto, dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Baca Juga: Penting, Ini Kumpulan 8 Doa Ibadah Haji Beserta Artinya: dari Masuk Mekah hingga Melakukan Wukuf

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh berkembang akibat kekurangan gizi di seribu hari oertama kehidupan anak.

Kondisi ini sangat mempengaruhi kondisi badan anak dari kecil sampai dewasa dan lanjut usia.

Bupati Yuni dalam arahannya mengatakan, pihaknya sangat menyambut baik kegiatan “Rembuk Stunting Kabupaten Sragen Tahun 2022” dan menyampaikan terima kasih kepada stakeholders terkait, yang telah melaksanakan berbagai upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Sragen.

"Kami targetkan kasus stunting turun dibawah 14% pada 2024 di skala Jateng. Tahun ini angka stunting ditarget turun jadi 15,3%".

Baca Juga: Sholat Idul Adha Lengkap: Tata Cara, Bacaan dengan Arab dan latin, serta Sunnahnya

"Indikator dan penetapan target ini selaras dengan komitmen Pemerintah Indonesia untuk memenuhi Tujuan Pembangunan Berkesinambungan (Sustainable Development Goals)," lanjutnya.

Bupati Yuni juga mentarget stunting Sragen turun di bawah 14% pada 2024 karena penanganannya sudah terintegrasi mulai 2022.

Pertimbangan lain Bupati adalah penurunan angka stunting di Sragen yang signifikan, dari sebesar 32,4% di 2019 menjadi 18,8% di 2021.

Meski demikian, angka stunting Sragen masih di bawah Jateng yang berada di angka 20,9% dan nasional 24,4%.

"Saya minta Kepala Desa dan Camat di locus sunting 52 desa harus berkomitmen bersama untuk menuntaskan stunting di wilayah masing-masing.

Seperti di Kedawung ada empat desa, yakni Wonorejo, Wonokerso, Mojokerto, dan Jenggrik. Semua itu kalau dikerjakan dengan gotong-royong maka tidak sulit. Seperti halnya pengentasan kemiskinan juga dilakukan gotong-royong," ujarnya.

Sedangkan jika dilihat dari Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2019 angka stunting Kabupaten Sragen sebesar 32,4% dan di tahun 2021 menduduki rangking 8 besar dalam penurunan stunting menjadi 18,8%.

Baca Juga: Rekomendasi Lagu BTS dengan Lirik Penuh Makna, Bisa Jadi Quotes Motivasi dan Penyemangat Hidup bagi ARMY

"Dimana angka stunting Nasional 24,4% dan Jawa Tengah masih 20,9%. Harapan dari Presiden RI Joko Widodo angka stunting turun menjadi 14 % di tahun 2024.

Pada kesempatan ini kami sampaikan bahwa di tahun 2022 di Kabupaten Sragen ada 42 desa lokus stunting ditambah 10 desa lokus tahun 2023 sehingga sudah ada 52 desa lokus stunting," paparnya.

Pihaknya mentargetkan Sragen harus bisa menurunkan angka stunting sesuai target nasional.

Ada tiga hal yang perlu mendapatkan perhatian yang salah satunya yaitu tingginya angka perkawinan anak.

Oleh karena itu, seluruh OPD dilibatkan untuk melakukan edukasi pada kelompok sasaran khususnya desa-desa lokus (Lokasi Fokus) stunting.

"Kampanye perubahan perilaku oleh TPPS diharapkan akan mempercepat penurunan stunting di Kabupaten Sragen menjadi Kabupaten bebas stunting," ujarnya.

Baca Juga: Peringati Hari Jadi ke -12 Rumah Sakit Dr. Soeratno Gemolong, Luncurkan 2 Produk Digital

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Sragen, dr. Hargiyanto menjelaskan bahwa Rembug Stunting dimaksudkan untuk menyepakati titik letak lokasi prioritas percepatan penurunan stunting terintegrasi tahun 2023.

Selain itu untuk menyepakati kebutuhan pendanaan, memastikan komitmen OPD terkait yang akan dituangkan dalam Renja tahun 2023 serta memastikan peningkatan anggaran APBDes tahun 2023 bagi Desa yang akan ditetapkan sebagai prioritas penurunan angka stunting.

"Harapannya nanti komitmen yang sudah disepakati bersama di setiap tingkatan akan membuahkan rencana kegiatan intervensi spesifik, Kalau yang spesifik lebih ke kesehatan, gizinya, di 1.000 pertama kelahiran dari hamil 9 bulan (270 hari).

Mungkin kita intervensi supaya anak bisa dilahirkan sehat. Jadi kita jaga misal ada remaja putri yang sudah hamil, kita awasi gizinya," pungkasnya.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Sumber: Instagram / @kominfo.sragen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah