Pembicaraan Investasi Indonesia dengan Tesla Masih Berlangsung, BKPM: Sudah Ada Perusahaan yang Berinvestasi

15 Januari 2023, 18:22 WIB
Pembicaraan Investasi Indonesia dengan Tesla Masih Berlangsung, BKPM: Sudah Ada Perusahaan yang Berinvestasi /Tangkap / Layar koperzone

SRAGEN UPDATE — Negoisasi antara Indonesia dan Tesla masih berlangsung.

Pembuat mobil Amerika Serikat itu mendekati kesepakatan awal untuk membangun fasilitas produksi dengan kapasitas satu juta unit.

Luhut Pandjaitan, yang memimpin pembicaraan dengan Tesla, menolak mengungkapkan rincian lebih lanjut, mengutip perjanjian non-disclosure.

Pembicaraan antara Indonesia dengan Tesla mencakup rencana fasilitas produksi dan untuk memfasilitasi rantai pasokan perusahaan.

Baca Juga: Erick Thohir Pastikan Maju Jadi Calon Ketua PSSI 2023-2027, Ingin Benahi Sistem Sepak Bola Indonesia

“Saya tidak bisa berkomentar, kami masih berbicara,” kata Luhut Pandjaitan dikutip dari Reuters.

Luhut Pandjaitan juga menambahkan bahwa dia baru saja mengadakan pembicaraan lagi dengan Tesla. Namun, Tesla tidak menanggapi permintaan komentar.

Sementara itu, Indonesia berhasil menarik minat produsen mobil lain untuk berinvestasi di produksi kendaraan listrik.

Hyundai Motor Co dan SGMW Motor Indonesia, bagian dari perusahaan patungan SAIC Motor Corp Ltd, General Motors Co dan Wuling Motors Holdings telah membangun fasilitas perakitan di negara Asia Tenggara.

Baca Juga: 6 Lirik Lagu Lana Del Rey Paling Romantis Tentang Cinta, Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

Otoritas Indonesia mengatakan perusahaan Jepang Toyota Motor Corp dan Mitsubishi Motors Corp telah menjanjikan investasi dalam produksi EV.

Perusahaan yang telah berinvestasi atau menyatakan minat untuk berinvestasi dalam pembuatan baterai EV termasuk LG Energy Solution Korea Selatan, Teknologi Amperex Kontemporer China, Faxconn Taiwan dan BASF Jerman, kata kementerian investasi Indonesia (BKPM).

Kepala Eksekutif Elon Musk men-tweet pada hari Rabu, 11 Januari 2023, “Harap berhati-hati dalam menulis artikel yang mengutip ‘sumber tanpa nama’ karena sering salah,” dalam komentar di tweet yang merujuk pada laporan tersebut.

Indonesia, negara terpadat keempat di dunia, telah lama merayu perusahaan Amerika Serikat untuk membangun fasilitas produksi baterai kendaraan listrik (EV) dan mobil listrik.

Baca Juga: Prediksi Rennes vs PSG Ligue 1: Prediksi Skor, Lineup, Preview, Kabar Absen Pemain

Presiden Joko Widodo bertemu dengan Elon Musk untuk membahas potensi kesepakatan tahun lalu.

Bijih nikel Indonesia dapat diproses untuk digunakan dalam baterai EV dan negara ini ingin mengembangkan industri hilir di dalam negeri.

Pengembangan industri hilir di dalam negeri dengan memanfaatkan cadangan nikelnya yang kaya, setelah melarang ekspor bijik nikel sejak tahun 2020.

Elon Musk bulan lalu mengatakan Tesla hampir memilih lokasi “Gigafactory” barunya menyusul laporan media bahwa mereka dapat mengumumkan pabrik baru di negara bagian Nuevo Leon, Meksiko utara, paling cepat Desember.

Baca Juga: 6 Tips Awet Muda Ala Dikta Wicaksono yang Usianya hampir 40 Tahun: Enggak Usah Ngiri Sama Orang Lain

Tesla saat ini membuat mobil listriknya di Shanghai China, Berlin Jerman, dan Austin dan Fremont di Amerika Serikat.

Jakarta berencana memberi insentif untuk pembelian EV agar lebih terjangkau tahun ini dan mendorong penjualan.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Tags

Terkini

Terpopuler