Banyak Peminat di Kala Pandemi, Tanaman Herbal Menjadi Komoditas Restorasi Lahan Gambut

- 6 Mei 2021, 23:58 WIB
Pemanfaatan jahe untuk pengolahan lahan gambut.
Pemanfaatan jahe untuk pengolahan lahan gambut. /Tangkaplayaryoutube.com/PojokGambut

SRAGEN UPDATE – Sekretaris Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, Ayu Dewi Utari menyampaikan bahwa Kebutuhan tanaman herbal di tengah COVID-19 meningkat cukup tinggi dan pembelian banyak dilakukan melalui toko online. Hal itulah yang membuat Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menyiapkan program pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan membawa produk yang dihasilkan petani lahan gambut untuk dipasarkan melalui jejaring marketplace atau online shop (olshop).

Program tersebut menjadi tantangan yang menarik bagi BRGM untuk restorasi atau pemulihan lahan gambut. Selain memulihkan kondisi ekologi, program restorasi tersebut juga memberikan keuntungan ganda dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sebelumnya realisasi program peningkatan kesejahteraan masyarakat sudah dilaksanakan di Provinsi Sumatera Selatan. Bantuan revitalisasi ekonomi masyarakat tersebut diwujudkan melalui pemberian 110 paket bantuan dan program pelatihan pengolaan lahan tanpa bakar petani gambut.

Baca Juga: Pandemi Timbulkan Gap Teknologi pada Guru dan Orang Tua

Pemulihan lahan gambut di Sumatera Selatan sampai akhir tahun 2020 berupa pembasahan gambut sebanyak 331 unit sumur bor, 824 unit sekat kanal, 57 unit timbul kanal.  Revegetasi juga dilakukan seluas 250 hektar dan dibentuk 88 Desa Mandiri Peduli Gambut (DMPG), jumah tersebut akan terus bertambah dengan target pada tahun 2021 8 DMPG lagi.

Produk tanamanan herbal Jahe menjadi komoditas yang dipilih untuk dikembangkan oleh kelompok masyarakat (Pokmas) Rempah-rempah tersebut menjadi tanaman herbal yang banyak dicari dan dipercaya mampu meningkatkan kekebalan tubuh. Selain pengolahan jahe juga dikembangkan dalam bentuk bubuk.

Baca Juga: Inilah Gaji Ilustrator Webtoon

Pada sektor pemasarannya, BRGM menjalin Kerjasama dengan marketplace, Buka lapak untuk membuka pasar produk tanaman herbal. Deputi BRGM bidang Pemberdayaan Masyarakat juga melakukan pendampingan masyarakat untuk penganekaragaman produk usaha tanaman herbal serta mengenalkan cara untuk membuka akses pasar yang lebih luas.

“Kami harap penguatan pengembangan usaha ini, dapat mewujudkan masyarakat yang mandiri secara ekonomi dan turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan restorasi gambati di Sumatera Selatan” ujar Ayu sebagai bentuk harapan keberhasilan program Sosialiasi Restorasi Gambut Tingkat Provinsi Sumatera Selatan.

Editor: Nadya Rizqi Hasanah Devi

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x