Beberapa Ancaman Inflasi Diprediksi Pengaruhi Makroekonomi Pada Tahun 2023

6 Februari 2023, 14:05 WIB
Beberapa Ancaman Inflasi Diprediksi Pengaruhi Makroekonomi Pada Tahun 2023 /

SRAGEN UPDATE - Selepas pandemi Covid-19 perkembangan makroekonomi di Indonesia semakin bergeliat.

Hal ini terbukti dari semakin bergeliatnya roda perekonomian di Indonesia. Namun ada beberapa tantangan yang akan dihadapi pada tahun 2023 ini.

Sekretaris Daerah Kota Cirebon, Agus Mulyadi mengatakan, untuk makro ekonomi sendiri dapat dilihat dari 2 sisi.

di antaranya bagaimana cara mengendalikan inflasi, dan juga bagaimana menjaga pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Mengenal Valentine’s Day, Sejarah, dan Kata-kata Romantis Untuk Pasanganmu

“Khusus sekarang kita bisa lihat darimana kita menjaga pertumbuhan ekonomi dengan mengendalikan inflasi bisa rendah, agar nilai pertumbuhan ekonomi mempunyai dampak kepada masyarakat,”katanya, Senin (6/2/2023).

Dirinya melanjutkan, terkait pengendalian inflasi memang dilaksanakan oleh sebuah tim yang dibentuk oleh Walikota Cirebon.

Disebut dengan Tim pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Untuk Kota Cirebon sendiri pada tahun 2013 lalu memperoleh penghargaan TPID terbaik di Pulau Jawa.

“Untuk 2022 sendiri, untuk inflasi di Kota Cirebon maupun di provinsi Jawa Barat masih bisa terkendali, walaupun untuk Jawa Barat sendiri hasil agregat dari year to depthnya itu 6,04 persen lebih tinggi dari inflasi nasional sebesar 5,51 persen,”tuturnya.

Baca Juga: Boy Group Baru dari Agensi Milik PSY, TNX Sudah Jadwalkan Comeback Pertamanya

Agus menambahkan, untuk Kota Cirebon merupakan inflasi terendah di Jawa Barat sebesar 4,86 persen.

Untuk di jawa Barat sendiri inflasi tertinggi itu ada di Kota Bandung, sebesar 7,45 persen. Ada beberapa komoditas yang menyumbang inflasi terbesar saat ini.

“Komoditas tersebut merupakan bensin, kedua rokok kretek filter, angkutan dalam kota sebagai dampak kenaikan BBM, telur ayam ras, sabun detergen, sabun mandi, mie instan, bahan bakar rumah tangga, beras,” tambahnya.

Pada 2022 sendiri ada 3 jenis pendorong adanya inflasi, yaitu, core inflation, hard minister price, volatile food.

Untuk core inflation sendiri dipengaruhi oleh ada kenaikan konsumsi masyarakat selepas dicabutnya PPKM oleh pemerintah.

Baca Juga: Manchester City Akan Naikkan Gaji Pemain 18 Tahun Rico Lewis Jadi Rp453 Juta Per Minggu Jika Setia di Klub

Secara geopolitik perang Rusia Ukraina menjadi bagian dari dampak, karena ada krisis pangan dan energy, selain itu ada faktor penetapan kenaikkan PPn dari 10 ke 11 persen.

Sementara untuk faktor hard minister price, adanya penyesuaian harga BBM, adanya kenaikan tarif parkir di beberapa ruas jalan, dan juga kenaikkan tarif PDAM.

Selain itu untuk faktor yang mempengaruhi volatile food diantaranya, anomali cuaca, kenaikkan harga minyak goreng, harga telur dan ayam ras, ada kenaikkan pakar ternak.

Dan kenaikkan harga beras dikarenakan stok beras dari bulog sendiri menipis.

Baca Juga: 10 Ide Caption Hari Valentine untuk Jomblo dalam Bahasa Inggris dan Terjemahan, Sendiri Itu Keren!

“Pada tahun 2023 sendiri ada beberapa isu yang akan mempengaruhi makroekonomi yang harus kita siapkan, diantaranya persiapan tahun politik 2024 yang sudah mulai tahapannya pada 2023, ini akan terjadi dampak inflasi, karena memang sering adanya pergerakan-pergerakan yang memicu hal yang diwaspadai,”ujar Agus Mulyadi.***

Editor: Kiki Widayanti

Tags

Terkini

Terpopuler