SRAGEN UPDATE — HYBE Music, perusahaan induk dari BIGHIT MUSIC dan rumah bagi global sensation BTS, dengan tegas membantah rumor yang menyebutkan bahwa dua anggota BTS sering berkunjung ke hotel yang dikaitkan dengan G-Dragon dari BIGBANG dan aktor Lee Sun Gyun.
Rumor ini muncul setelah G-Dragon diisukan terlibat dalam kasus narkoba.
Awal pekan ini, BIGHIT MUSIC memberikan pernyataan tegas yang membantah rumor yang mulai menyebar di media sosial terkait BTS dan lokasi yang diduga terlibat dalam kasus narkoba.
BIGHIT MUSIC juga mengumumkan niat mereka untuk mengambil tindakan hukum terhadap rumor palsu tersebut.
Baca Juga: Ini 4 Hal yang Membuat Drama ‘Castaway Diva’ Mengalami Kenaikan Rating di Episode 2
HYBE Music secara khusus menekankan bahwa anggota BTS sama sekali tidak mengetahui atau pernah mengunjungi tempat yang disebutkan dalam rumor tersebut.
Pernyataan tersebut menyiratkan komitmen agensi untuk melindungi nama baik dan integritas karakter dari artis-artis yang berada di bawah naungannya.
HYBE Music juga menegaskan bahwa mereka tidak akan mentolerir penyebaran kebohongan atau upaya pencemaran nama baik artis-artis mereka.
HYBE Music berkomitmen untuk mengambil tindakan hukum perdata dan pidana terhadap siapapun yang terlibat dalam menyebarkan rumor palsu tentang anggota BTS atau artis lain di bawah naungan HYBE Music.
Di sisi lain, G-Dragon secara pribadi telah membantah keras tuduhan terkait penggunaan narkoba.
Baca Juga: Elon Musk Berikan Starlink untuk Bantu Palestina, Israel Khawatir dan Berusaha Cegah
Dia menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama secara aktif dalam penyelidikan yang dilakukan oleh pihak berwenang.
HYBE Music, sebagai perusahaan yang mengelola beberapa dari artis terbesar di industri musik Korea Selatan, mengambil langkah tegas dalam membantah rumor yang mencemarkan nama baik anggota BTS.
Pernyataan tegas ini menunjukkan komitmen HYBE Music terhadap melindungi integritas dan reputasi dari semua artis yang berada di bawah naungannya.
Sembari kasus G-Dragon terus diselidiki, penting bagi masyarakat untuk menunggu hasil penyelidikan resmi sebelum membuat kesimpulan atau menyebarkan informasi yang tidak terverifikasi.***