Top 5 Film Korea Terburuk di Tahun 2021 yang Dipilih Media Korea Max Movie, Salah Satunya Film Park Bo Gum!

- 10 Desember 2021, 08:53 WIB
Salah satunya film Gong Yoo dan Park Bo Gum
Salah satunya film Gong Yoo dan Park Bo Gum / /Naver

SRAGEN UPDATE – Max Movie baru-baru ini memilih 5 film Korea yang paling buruk di tahun 2021.

Winter telah datang kembali untuk mengakhiri 2021, Max Movie memilih 5 film komersial Korea terburuk dan inilah daftarnya.

1. New Year Blues

Film ini disutradarai oleh Hong Ji Young dan menceritakan kisah yang terjadi dalam seminggu penuh ketakutan serta kegembiraan dari 4 pasangan yang ingin lebih bahagia.

Ini adalah gabungan cerita yang berbeda dari 4 pasangan selama seminggu sebelum tahun baru, menunjukkan ingin membuat versi Korea dari Love Actually.

Baca Juga: Sering Melihat Aktor Aktris Top Korea? Ternyata Inilah Gaji Yang Dibayarkan

Namun, kisah empat pasangan itu membosankan karena tidak ada krisis atau konflik tertentu.

Kalimat cheesy terlalu berlebihan membuat penonton ilfeel, bukan empati.

Cerita yang berlebihan dituangkan dalam waktu singkat dan menciptakan kecanggungan.

2. Seobok

Film Seobok yang disutradarai oleh Lee Yong Joo menggambarkan cerita yang terjadi ketika agen Kiheon (Gong Yoo) ditugaskan untuk mentransfer Seobok atau Park Bo Gum.

Park Bo Gum sebagai klon pertama umat manusia, terjebak dalam situasi yang tidak terduga, untuk mengejar berbagai kekuatan yang ingin membalas dendam.

Baca Juga: Asik! Kominfo Bagikan Set Top Box (STB) Gratis, Begini Syarat Untuk Mendapatkannya

Seobok mencoba menyiratkan terlalu banyak cerita dalam waktu singkat sekitar dua jam.

Di tengah film, penonton tidak merasakan kesenangan apa pun, yang paling penting dari film komersial.

3. Whispering Corridors 6: The Humming

Film ini disutradarai oleh Lee Mi Young, merupakan cerita ketika Eunhee kehilangan ingatannya akan masa lalu, bertemu dengan pembuat onar sekolah.

Mereka kemudian menemukan kamar mandi tertutup yang tersembunyi untuk waktu lama dan mulai menghadapi hal-hal misterius.

Ketika cerita mencapai klimaks, semua detail menarik terungkap.

Upaya membangun semua ketakutan dan ketegangan menjadi sia-sia karena pesan-pesan kritis sosial yang disebutkan secara paksa.

Baca Juga: 13 Merk Set Top Box (STB) Untuk Siaran TV Digital yang Direkomendasikan Kominfo Cek Daftarnya di Sini !

Penindasan, kompetisi akademik, sampai amoralitas guru menjadi topik unik dalam serial ini.

Namun, alasan pemberontakan Gwangju disebutkan membuat penonton frustrasi.

4. The Cursed: Dead Man’s Prey

Film ini disutradarai oleh Kim Yong Kwan, menggambarkan cerita mengenai penyelidikan insiden misteri dalam mencegah kasus pembunuhan berantai ternyata menjadi mayat yang dihidupkan kembali.

Meski ini versi lanjutan dari drama tvN The Cursed yang tayang tahun lalu, banyak orang berkomentar bahwa cerita ini lebih cocok jika dibuat format drama daripada film.

Penonton berkata bahwa gerakan karakter itu unik, tetapi tidak dapat dipahami.

Karakter apakah mereka penjahat atau pahlawan, tidak memiliki pesona.

Selain itu tidak ada aspek berlapis atau karakter dengan emosi yang mendalam, mengikuti akting buruk para aktor.

Baca Juga: Butter’ dan ‘Permission to Dance’ BTS Jadi Lagu Top Korea Tahun 2021, Berikut 12 Daftar Lagu Kpop Lainnya

Efek CG juga banyak digunakan, tetapi justru meninggalkan kesan tidak alami.

5. Spiritwalker

Film ini disutradarai oleh Yoon Jae Geun, menceritakan seorang pria yang kehilangan ingatan dan bangun dalam tubuh baru setiap 12 jam berjuang untuk menemukan identitas asli.

Di sisi lain dia juga menjadi sasaran semua orang.

Kisah berganti tubuh saat kehilangan ingatan meninggalkan kesan segar, tetapi tidak seperti subjek unik, cerita dan penyutradaraan yang membosankan mengurangi minat pemirsa.

Konstruksi krisis kecil yang berulang dan penanggulangannya membuat penonton jadi bosan.

Film ini memang memiliki adegan action berkualitas tinggi, tetapi dibuat dengan cara yang akrab di banyak film aksi.

Baca Juga: Fakta Tentang Mohammed Rashid Pencetak Top Skor Sementara Persib.

Selama 10 tahun terakhir sejak The Man From Nowhere (2010), telah terjadi perubahan dalam gaya aksi dan penyutradaraan genre ini.

Namun, upaya tersebut tidak terlihat dalam film Spiritwalker.***

Editor: Ayu Ningrum Asiyah

Sumber: KBIZoom


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah