Network
SRAGEN UPDATE – Belakangan ini tengah viral bocah SD berumur 11 tahun yang meninggal karena dibully oleh teman-temannya.
Bocah yang berinisial f dari Tasikmalaya ini dipaksa oleh teman-temannya untuk melakukan hal seksual kepada seekor kucing, di mana video itu direkam oleh teman-temannya lalu rekaman itu disebar luaskan ke publik.
Setelah rekaman ini viral, bocah tersebut tidak mau makan dan minum hingga dirawat di rumah sakit dan berujung meninggal dunia saat dalam perawatan.
Setelahnya, kasus ini mendapat tanggapan dari wakil gubernur jawa barat yaitu Uu Ruzhanul Ulum, tanggapannya adalah ‘damai aja, gausah lanjut ke meja hijau’.
Baca Juga: Cinta Laura Pungut Sampah di Citayam Fashion Week
“Setelah mendengarkan kronologi dari Ketua KPAID, sebenarnya yang vira di masyarakat, ada persetubuhan lah itu yang lain, saya lihat videonya enggak mungkin ya (ada persetubuhan), apalagi anak kecil seperti itu,” ujar Wagub Jabar.
“Secara kasat mata di video tidak ada persetubuhan. Ya mohon maaf, itunya (alat kelamin korban) aja gak bangun.
Saya lihat ada hal yang dimanfaatkan oleh orang lain.
Di awal video ada pembukanya, pembukaan seperti itu. Paling yang harus dikejar adalah mereka yang menyebar (video) seperti itu,” sambungnya.
Wagub Jabar juga menyatakan bahwa dirinya sudah sering mendengar kejadian serupa saat masih kecil dan dia menganggap hal itu merupakan candaan dan hal yang biasa, jangan diviralkan.
Setelah kasus ini viral, artis sekaligus duta perlindungan perempuan dan anak yaitu cinta laura pun ikut mengomentari kasus ini.
“UU Perlindungan anak ada, begitupun UU TPKS. Tapi bagaimana undang-undang tersebut bisa benar-benar diimplementasikan dan berfungsi sebagai perlindungan bagi korban-korban pelecehan, perundungan dan kekerasan."
"Jika orang-orang yang berkuasa tidak memiliki rasa empati dan pengertian tentang isu-isu ini,” tulis Cinta Laura di akun Instagram pribadinya.
Baca Juga: Suga BTS Tulis Surat Cinta untuk Mantan Pacarnya, Begini Isinya: Aku Menyesal Telah Memperlakukanmu
Dia juga mengungkapkan bahwa dia sangat kecewa saat melihat berita-berita ini, pasalnya para pemimpin dan penegak hukum tidak mengetahui dampak fisik, mental dan emosional bagi korban yang mengalami hal-hal tidak manusiawi tersebut.
Dia juga berharap kepada orang-orang yang berani speak up tentang kasus seperti ini untuk terus bersuara. Jangan jadikan tindakan-tindakan seperti ini terus dinormalisasikan.
Para pelaku juga harus menerima sanksi atau dihukum atas perbuatan mereka.***
