24 Quote Part 2 dalam ‘Doctor Slump’, tentang Emosi, Perasaan, dan Kedamaian

31 Maret 2024, 21:33 WIB
24 Quote Part 2 dalam ‘Doctor Slump’, tentang Emosi, Perasaan, dan Kedamaian /Soompi

SRAGEN UPDATE - Setelah bagian pertama quote drama korea “Doctor Slump” rilis, kini lanjut ke quote bagian kedua dari drama tersebut.

Di artikel ini terdapat 24 quote dari ‘Doctor Slump’ tentang emosi, perasaan, dan kedamaian,yang merupakan bagian kedua. Bagian pertama bisa dibaca di sini.

Kutipan atau quote drakor “Doctor Slump” ini bersumber dari instagram @catatan_kdrama.

Berikut ini terdapat 25 quote dari drakor “Doctor Slump” tentang nilai-nilai kehidupan yang mungkin related dengan perasaanmu saat ini:

Baca Juga: Inilah Analisis dan Komentar Para Ahli Terkait Berkas Perselisihan Hasil Pemilu 2024, Serta Calon Pilgub DKI

1. “Saat hidup yang kubangun dengan keras hancur, aku mengharapkan penghiburan besar. Namun, kata-katanya yang menghibur membuatku damai.”

2. “Pokoknya, aku juga harus mengalami masa sulit. Namun, aku tahu semua orang punya kemalangannya sendiri, aku mengingatkan diriku untuk bersyukur atas apa yang kumiliki. Lalu, aku bangga karena bisa melaluinya dengan cukup baik.”

3. “Aku bangga karena bisa melakukannya dengan cukup baik. Namun, melihat ke belakang, aku bukan melaluinya karena tangguh. Itu karena aku tak pernah terpuruk seperti ini.”

4. “Setiap aku merasa bahagia. tiba-tiba aku merasa kegelisahan menghantuiku.”

5. “Aku bisa tetap tabah berkat dirimu. Kau seperti obat resep dokter. Aku tak menemui dokter meski sakit. Mungkin itu karena dirimu. Mungkin aku tak ke dokter karena kau selalu membantuku bangkit.”

6. “Kemarin baik-baik saja… tetapi hari ini tidak.”

Baca Juga: Tanpa Mixer dan Oven, Berikut 5 Macam Makanan yang Bisa Dibuat, Enak dan Pastinya Mudah

7. “Emosiku berantakan. Entah aku sedang istirahat atau hancur. Sesaat aku lupa. Akulah yang kesulitan mengurus diriku.”

8. “Mulai sekarang, aku berharap kau berhenti menahan perasaanmu atau mengalah. Aku sedih melihatmu mencoba memahami semuanya.”

9. “Kau selalu menahan perasaanmu, memahami, dan mengalah kepada yang lain. Mungkin itu yang membuatmu sangat lelah. Pasti ada titik, saat kau menyadari dirimu lelah.”

10. “Aku putus asa mencari seseorang yang percaya kepadaku. Aku cuma ingin satu orang seperti itu dalam hidupku. Lalu kau muncul.”

11. “Jangan terlalu khawatir. Semua akan berakhir baik. Kebenaran pasti akan muncul meskipun perlahan.”

12. “Berbeda dengan kebahagiaan yang kadang semu. Kemalangan selalu menunjukkan kehadirannya.”

13. “Berapa lama kebahagiaan ini berlangsung? Setiap saat.. Aku bergumul dengan rasa bersalah, gugup, dan gelisah di setiap momen hidupku.”

Baca Juga: 5 Album K-pop Terlaris yang Terjual Lebih Banyak dari Taylor Swift di Tahun 2023: 2 Album SEVENTEEN Masuk

14. “Orang yang boleh menghubungiku tak melakukannya demi aku. Orang yang tak seharusnya menghubungiku malah melakukannya.”

15. “Aku terpuruk dalam sekejap. Dan kegagalan selalu berdampingan dengan kesepian. Aku tak ingin terlihat malu, aku pura-pura baik-baik saja.”

16. “Jika seseorang meminta nasihat kita, itu berarti dia butuh bantuan. Dia tak akan bicara jika tak mau.”

17. “Sejujurnya, aku rindu keluarga yang peduli kepadaku. Aku rindu seseorang yang yakin kepadaku. Namun, kemalangan terus mengikuti. Hariku terus kelam dan tanpa harapan. Apa aku akan kembali baik-baik saja?

18. “Apa aku harus sukses? Aku tak boleh hidup seperti ini saja?”

19. “Aku akan rindu dan menunggu layaknya mantan. Jadi.. Kembalilah kapan pun kau siap. Jangan telah makan, minum obat tepat waktu dan berjalanlah sesekali. Kau bisa kembali setelah beberapa saat.”

20. “Mengulurkan tangan dan menyemangati seseorang yang terpuruk dan lelah tak akan membantu. Terkadang, menerima hiburan yang tenang dan lembut lebih membantu.”

Baca Juga: Final BWF Spain Masters 2024 dan Duel Sengit Tim Teratas Liga Inggris: Minggu Penuh Aksi Olahraga

21. “Hidupku seperti soju. Pahit. Hidupku bagai ceker ayam pedas. Membuatku menetaskan air mata.”

22. “Namun, sepertinya… Aku terus meyakinkan diriku bahwa aku mampu. Namun, sepertinya aku belum siap.”

23. “Semua terbuka. Semua membahas rasa sakit mereka dan minta maaf jika perlu. Berterus terang kini jadi tren.”

24. “Aku ingin kau sendirian saat menderita. Aku memintamu berjuang di sisiku dan melaluinya bersama. Aku terus memohon. Namun, kau melepaskannya.”***

Editor: Inayah Nurfadilah

Tags

Terkini

Terpopuler