44 Quote Part 3 dalam ‘Doctor Slump’, tentang Takdir, Masa Depan, dan Masa Lalu

31 Maret 2024, 21:45 WIB
44 Quote Part 3 dalam ‘Doctor Slump’, tentang Takdir, Masa Depan, dan Masa Lalu /Soompi

SRAGEN UPDATE - Setelah perilisan bagian pertama dan kedua kutipan dari drama Korea "Doctor Slump", sekarang saatnya beralih ke bagian terakhir dari kutipan tersebut.

Quote di bagian ketiga ini ada 44 quote yang berisi tentang takdir, masa depan, dan masa lalu.

SragenUpdate.com telah merangkum 44 quote dari drama yang bercerita kisah medis ‘Doctor Slump’ dari akun Instagram @catatan_kdrama.

Yuk simak bagian terakhir dari quote drama “Doctor Slump” yang mungkin dapat mewakili perasaanmu saat ini!

Berikut ini 44 quote dari drakor “Doctor Slump” part 3:

Baca Juga: Langkah serta Upaya Pascakebakaran di Gudmurah Kodam Jaya Bogor: Satuan Jihandak dan POM Lakukan Penyisiran

1. “Tak banyak yang bisa kulakukan karena tak ada yang berpihak kepadaku. Aku menjadi muak akan semua itu. Aku berjanji tak percaya orang lain lagi.”

2. “Tak ada rahasia yang bisa tersimpan selamanya.”

3. “Aku berjumpa denganmu. Kau membantuku tetap berdiri saat hidupku nyaris tumbang. Aku jatuh cinta sepenuhnya kepadamu. Itulah ketika rasa cemas menguasaiku. Aku takut kau juga akan menyakitiku.”

4. “Namun, kini hari biasa kembali dimulai. Orang lain tak peduli akan rasa sakitnya. Di dalam, rahasianya meninggalkan rasa sakit.”

5. “Bahagia itu tak terlalu sulit. Jika kau merasa dirimu bahagia. maka kau bahagia.”

6. “Kami ingin percaya masa depan kami penuh harapan. Kami berharap hidup kami baik meskipun tidak luar biasa. Kami terus berdoa untuk permintaan kecil ini.”

7. “Melihat ke belakang, kurasa aku merindukan kehidupan biasa. Di masa lalu, aku tak banyak memikirkan keluarga, kekasih, atau orang di sekitarku. Namun, saat aku kesulitan, aku diberi ketenangan dengan hal yang biasa.”

Baca Juga: Tanpa Mixer dan Oven, Berikut 5 Macam Makanan yang Bisa Dibuat, Enak dan Pastinya Mudah

8. “Hidup normal itu hal yang paling sulit dan luar biasa.”

9. “Semua sudah mulai membaik, aku tak mau mengingat momen menyedihkan itu. Aku ingin menikmati kebahagiaan kecil ini. Setidaknya untuk sementara ini.”

10. “Semua punya hal yang tak pernah mereka capai, bagaimanapun mereka berusaha.”

11. “Karena aku jatuh cinta, hal terkecil pun berkilau bagai bintang.”

12. “Jadi, ini alasan orang menunggu paket. Mereka tak sabar membukanya.”

13. “Aku sudah mencoba melupakan masa lalu dan beranjak. Aku juga menyadari banyak yang menyayangiku. Aku juga bekerja lagi dan itu membuatku merasa penting.”

14. “Kurasa tak adil jika aku bersikeras diriku tak apa-apa.”

15. “Ada kalanya aku tak ingin melalukan apa pun selain berbaring. Namun, ada kalanya aku termotivasi melakukan sesuatu. Ada kalanya aku berpikir, “Mulai sekarang, aku akan hidup untuk diriku.” Ada kalanya semuanya seakan sia-sia.”

Baca Juga: Siap-siap! Jennie BLACKPINK Dikabarkan akan Comeback Solo pada Juni 2024 Mendatang

16. “Kala itu, aku tak tahu. Aku tak tahu berpacaran seseulit ini. Aku merasa tersakiti, menyesal, dan bersyukur pada tingkat yang berbeda. Hal kecil terasa begitu luar biasa.”

17. “Jangan buat diri kita lelah. Aku akan tetap kuat. Kau juga harus kuat. Semuanya akan baik-baik saja.”

18. “Ada banyak cara merindukan seseorang. Sudah cukup lama itu berlalu, jadi kami hanya mengenang kenangan manis. Kami merindukannya, tetapi tak sedih.”

19. “Lupakan bajingan itu dan rasa sakit yang dia sebabkan.”

20. “Sulit melupakannya. Aku sungguh bodoh. Aku tak bisa melupakan kebaikannya.”

21. “Aku mengalami masa sulit. Kemarin, aku bersedia memaafkannya. Namun, juga tak memahaminya. Ini terlalu menyakitkan. Entah harus bagaimana.”

22. “Seseorang pernah berkata, kau memaafkan seseorang bukan demi dirinya, tetapi demi dirimu.”

23. “Membenci seseorang itu melelahkan. Itu menyakitkan, menyedihkan, dan menjengkelkan. Terlalu menyakitkan bagimu merasa seperti itu terhadap seseorang. Namun, terlalu kejam jika ada yang menyuruhnya memaafkannya.”

Baca Juga: 5 Album K-pop Terlaris yang Terjual Lebih Banyak dari Taylor Swift di Tahun 2023: 2 Album SEVENTEEN Masuk

24. “Jadi, biarlah seperti ini untuk sekarang. Jangan coba melupakan apa pun. Tunggu saja. Maka, kenangan itu akan menjadi tak terlalu menyakitkan. Biar waktu yang menyembuhkan kita.”

25. “Astaga. Tak apa-apa. Menangislah. Itu pasti menyakitkan.”

26. “Aku tahu persis apa artinya mencintai seseorang. Namun, aku tahu pasti ini adalah cinta. Dia lebih dari seorang teman atau kekasih. Ini cinta.”

27. “Kau tahu apa isi benakku saat jatuh dan nyaris tewas sebelum kita bertemu? ‘Ya, aku harus mati,’ itu terasa seperti pilihan terbaik. Namun, kini aku hanya bisa memikirkan satu hal, yaitu dirimu. Aku bisa tewas saat itu, tetapi yang aku pikirkan dirimu.”

28. “Aku tak tahu apa arti cinta sebenarnya. Namun, kupikir itu bisa saja mirip dengan berdia. Aku selalu berdoa kau akan bahagia dan sukses.”

29. “Kukira dia baik-baik saja ditempat kerjanya, tetapi dia berhenti. lalu, saat dia bangkit kembali, ini pun terjadi.”

30. “Kurasa berpacaran seperti mabuk. Semua baik-baik saja saat mabuk. Kau suka merasa sedikit mabuk. Kau tertawa karena hal kecil. Rasanya seperti berjalan di awan. Namun, jika kau terlena perasaan itu dan terus minum, akhirnya berantakan.”

31. “Jatuh cinta itu sama luar biasanya dengan menunggu.”

Baca Juga: Kembali Dibuka, Pendaftaran Program Mudik Gratis 2024 DKI Jakarta untuk 10 Kota atau Kabupaten Tujuan

32. “Hidup adalah perjalanan panjang. Meski gagal meraih tujuan di tempat atau lokasi tertentu, bukan berarti hidupku tak berarti. Bisa saja terjadi besok atau di tempat yang kukunjungi berikutnya.”

33. “Hujan itu menandai permulaan baru bagi sebagian orang. Bagi yang lainnya, mereka berharap hujan bisa membasuh luka mereka. Bagi yang lain, mereka menepati janji meskipun hujan. Lalu bagi kami, kami berharap hujan berarti derita ini akan berakhir.”

34. “Jujur saja aku tak yakin, apa aku bisa lakukan dengan baik atau apa kondisiku sudah lebih baik. Ini sulit.”

35. “Kami memendam kesedihan kami karena tahu rasa sakit yang kami rasakan. Kami tak pernah menyepakatinya, tetapi kami pura-pura baik-baik saja satu sama lain. Kami tak tahu cara menghadapi kesedihan yang mendalam itu. Jadi, kami berpura-pura semua baik-baik saja.”

36. “Baik membenci atau memahami, aku akan ikuti kata hatiku. Kuputuskan biarlah waktu berlalu. Setelah sekian lama, mungkin aku akan baik-baik saja.”

37. “Katamu kau sering melihatku menderita selama kita bersama. Namun, aku sering lebih bahagia. Kau mengajariku cara mengurangi sakit. Aku belajar melupakan kesedihanku.”

38. “Semua menjalani hidup mereka, dan aku pun perlahan berjalan menyusuri jalanku. ‘Pemandangan apa yang menungguku diujung jalan ini?’ ‘Apa aku baik-baik saja kini?’ Aku terus menanyakan itu kepada diriku."

Baca Juga: Polresta Malang Kota Ungkap Motif Penganiayaan Terhadap Balita dan Penetapan Tersangka

39. “Bukankan berpacaran asik? Kadang, kau kekanakan. Kadang, hal remeh memengaruhimu. Namun, kau tak mau terpengaruh. Kau tak mau tersakiti lagi.”

40. “Aku berjanji akan angkat bicara jika sakit hati atau tersinggung. Kutahu itu takan mengubah apa pun, tetapi angkat bicara demi diriku.”

41. “Saat melihatmu menangis karena rasa sakitku, itu membuatku percaya kekuatan kehangatan. Jadi, aku ingin memberi kehangatan yang kuterima kepada orang yang juga menderita dengan caraku.”

42. “Setiap hari penuh kesulitan. Namun, kupercaya aku mampu mengatasi apa pun dalam hidup.”

43. “Saat pertama kali kami putus asa, semua tak terkendali. Kami kira hidup kami berakhir. Kami kira kami tak bisa bangkit dari keterpurukan kami untuk sangat lama. Namun, keterpurukan kami tak sedalam yang kami kira.”

44. “Aku mulai kehilangan motivasi, tetapi aku masih bertahan.”***

Editor: Inayah Nurfadilah

Tags

Terkini

Terpopuler