Menurutnya yang keberatan dengan cerita Dear David, mungkin kehilangan beberapa poin yang film sampaikan.
Baginya, karakter Laras tidak sempurna (kalau sempurna, tak ada gunanya jadi cerita).
Laras, seperti yang dikatakan Dilla, 'jahat, nyusahin, bego'. Itu adalah dinamika karakter.
Dari luar, Laras keliatan kayak panutan: dapat beasiswa, pintar, ketua OSIS, 'anak gereja.'
Kenyataannya, Laras adalah orang yang self-centered. Perjalanan Laras dari awal film Dear David sampai akhir, inilah pengalaman spiritual kita dalam menonton tiap film.
Keputusan Laras, David, Dilla di akhir film, adalah keputusan karakter-karakternya. Tak mengkhianati bangunan karakter. Dan tak perlu semua penonton setuju.
Baca Juga: Drama Terbaru Pandora Beneath the Paradise Meluncurkan Poster dan Perkenalan Karakter Para Pemain
Film tak perlu diberikan beban untuk mendidik. Film memberikan pengalaman, mengikuti perjalanan karakter dan menggunakannya sebagai bahan untuk memikirkan hidup kita sendiri.