Bukan Cuma Love Language, Kamu Juga Wajib Tahu 5 Apology Language!

30 September 2022, 18:22 WIB
Bukan Cuma Love Language, Kamu Juga Wajib Tahu 5 Apology Language! /Pexels/Brett Jordan

SRAGEN UPDATE - Tahukah kamu apa itu Apology Language?

Kamu mungkin sudah sering mendengar "5 Love Languages" yang digunakan untuk membantu seseorang mengekspresikan rasa sayang kepada orang terdekat.

Selain love languages, Gary Chapman bersama seorang psikolog bernama Jennifer Thomas juga mengembangkan penelitian mengenai "5 Apology Language". 

Dasarnya, ini merupakan teori yang membantu seseorang meminta maaf dengan berbagai cara, tergantung kondisi dan metode yang sesuai dengan sang penerima ucapan maaf.

Baca Juga: Devina Kirana Diduga Jadi Selingkuhan Rizky Billar, Meski Penuh Tudingan, Ini Tanggapan Sang Aktris

  1. Expressing Regret (Mengungkapkan Penyesalan)

Tipe ini melibatkan pengungkapan rasa penyesalan atas kesalahan yang telah diperbuat dengan tulus. 

Ciri-ciri dari tipe apology language  ini adalah keinginan untuk mengetahui apakah kamu memahami kesalahan apa yang telah diperbuat. 

Selanjutnya, kamu juga perlu mengetahui emosi para korban serta mengucapkan permintaan maaf yang tulus.

Contoh: "Aku minta maaf karena telah membuatmu kesal karena menunggu lama."

  1. Accepting Responsibility (Menerima Tanggung Jawab)

Ciri tipe apology language ini adalah keinginan untuk mendengar pengakuan dari kamu dan sadar akan kesalahan yang dibuat. 

Baca Juga: Heboh Isu Rizky Billar Lakukan KDRT, Ria Ricis: Keduanya Orang Baik, Apalagi Lesti Orang Baik Banget

Ditambah kamu perlu memahami mengenai ketidaksukaan atas alasan yang diberikan ketika meminta maaf.

Contoh: "Aku salah karena tidak membicarakan ini terlebih dahulu denganmu."

  1. Making Restitution (Memberi Ganti Rugi)

Kamu perlu memberikan cara untuk memperbaiki situasi atau menebus kesalahan dalam bahasa permintaan maaf ini. 

Cara meminta maafnya adalah dengan menawarkan ganti rugi dan menanyakan apa yang dapat dilakukan untuk memperbaiki keadaan. 

Jangan sampai kamu tidak berusaha melakukan apapun untuk memperbaiki keadaan.

Contoh: "Aku akan mengganti barang yang aku rusak itu." atau menanyakan "Apa yang bisa aku lakukan untuk menebus kesalahanku?"

Baca Juga: 4 Fakta Di Balik Seseorang yang Sulit Mengekspresikan Perasaan, Sudah Tahu Belum?

  1. Genuinely Repenting (Tidak Mengulangi Kesalahan)

Bagi mereka yang memiliki tipe apology language ini, kata-kata maaf saja tidak cukup.

Mereka membutuhkan bukti nyata seperti komitmen untuk perubahan perilaku kamu sehingga tidak mengulangi kesalahan yang sama. 

Hindari mengulangi kesalahan yang sama dan mengucapkan maaf dengan terpaksa.

Contoh: "Aku tahu aku salah, aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi." yang juga diikuti dengan perilaku perubahan.

  1. Requesting Forgiveness (Memohon Pengampunan)

Kamu perlu memberikan kekuasaan penuh pada orang yang tersakiti apakah mereka akan memaafkanmu atau tidak tanpa adanya paksaan. 

Kamu perlu memberinya waktu untuk memproses kesalahan yang telah kamu perbuat.

Jangan sampai kamu memaksa mereka untuk segera memaafkanmu. 

Baca Juga: 5 Tips agar Anda Tetap Teratur dan Fokus Saat Belajar, Salah Satunya Istirahat yang Teratur

Biasanya orang dengan bahasa permintaan maaf ini belum siap untuk segera kembali berdamai dengan orang yang telah menyakitinya.

Contoh: "Aku tahu kamu sulit untuk memaafkan aku, tetapi maukah kamu memaafkan aku?"

Artikel ini dilansir SragenUpdate.com dari Twitter @NtrovertID.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Tags

Terkini

Terpopuler