5 Mitos Tentang Parenting yang Sering Disalahartikan Orang Tua, Mana yang Pernah Anda Percaya?

29 Oktober 2022, 16:47 WIB
5 Mitos Tentang Parenting yang Sering Disalahartikan Orang Tua, Mana yang Pernah Anda Percaya? /Pixabay/PublicDomainPictures

SRAGEN UPDATE – Banyaknya tren tentang cara asuh atau teknik parenting yang bertebaran di media sosial turut membuat orang tua kebingungan.

Sebenarnya, tak ada aturan paten tentang cara parenting yang benar maupun yang salah, karena setiap orang tua memiliki cara masing-masing untuk mengasuh anak mereka.

Namun, tak jarang juga ada keyakinan orang tua yang justru merupakan mitos belaka.

Berikut lima mitos umum tentang parenting yang sering disalahartikan orang tua menurut psikolog:

Baca Juga: ITZY Sukses Memulai Tur Dunia Pertama Mereka ‘CHECKMATE’ di Los Angeles Amerika Serikat

1. Bahwa saat anak tak bahagia, berarti ada sesuatu yang salah

Biasanya, orang tua akan khawatir jika mendapati anak mereka merasa tidak bahagia di waktu-waktu tertentu.

Psikolog Jessica Michaelson, seperti yang dikutip dari Psychcentral.com, mengatakan bahwa masing-masing dari kita dilahirkan dengan berbagai pengalaman emosi, dan sangat sehat untuk dapat merasakan atau menghadapi semua emosi tersebut.

Orang tua tidak bisa memaksa anak untuk selalu bahagia, namun jika anak terlihat tidak bahagia sepanjang waktu, mungkin memang ada masalah tertentu.

Orang tua harus mampu melakukan pendekatan karena ketidakbahagiaan dalam jangka lama merupakan salah satu indikasi depresi.

2. Bahwa orang tua tidak seharusnya mengatakan ‘tidak’ pada anak

Melarang atau mengatakan ‘tidak’ pada anak sering dianggap terlalu keras oleh sebagian orang tua.

Baca Juga: Ungkap Keakraban dengan Ariel Tatum, Ari Lasso: Dia Sering Menawarkan Diri Menemani Aku

Padahal, dengan menetapkan batasan, anak dapat diajarkan tentang berbagai keterampilan sekaligus meningkatkan rasa aman mereka.

3. Bahwa parenting yang baik bergantung pada strategi yang baik

Daripada strategi, parenting yang baik lebih kepada bagaimana pola pikir orang tua terhadap dunia luar.

Menurut penelitian, orang tua yang percaya diri cenderung membesarkan anak-anak yang percaya diri pula, karena anak biasanya meniru apa yang diyakini oleh orang tuanya.

Untuk menemukan naluri parenting yang baik, orang tua harus menemukan naluri mereka sendiri dan bereksperimen dengan apa yang paling cocok untuk anak mereka.

4. Orang tua harus selalu mengutamakan kebutuhan anak

Budaya konsumtif yang merajalela di era modern saat ini banyak membuat orang tua merelakan kebutuhan pribadi mereka demi anak.

Padahal, seperti arahan di pesawat, orang tua harus memakai ‘masker’ mereka terlebih dulu sebelum memakaikan ‘masker’ ke anak-anak mereka.

Baca Juga: Jenis dan Gejala-Gejala Depresi yang Perlu Anda Ketahui

Sederhana, namun cukup menohok.

5. Pernikahan bisa selamat dari kelalaian ketika dilakukan sembari membesarkan anak-anak

Tak sedikit orang tua yang karena terlalu fokus mengasuh anak, menjadi kurang memperdulikan keharmonisan pernikahan mereka.

Padahal, anak belajar tentang hubungan dan rasa sayang dari pengalaman dan pengamatan terhadap orang tua mereka.

Tak ada salahnya bagi orang tua untuk sesekali melakukan kegiatan atau liburan berdua tanpa anak-anak.

Seperti yang telah disebutkan, tak ada aturan paten dalam hal mengasuh anak.

Yang terpenting, orang tua harus memahami karakter anak dan melibatkan pasangan selama mengasuh anak.***

Editor: Inayah Nurfadilah

Tags

Terkini

Terpopuler